Bisnis.com, JAKARTA - Donald Trump dalam kampanyenya menggaungkan "Make Israel Great Again" di hadapan pendukungnya.
Terang-terangan Trump mengatakan bahwa nasib orang-orang Yahudi akan merugi, apabila ia tak terpilih di Pilpres 2024.
Melansir NYTimes, Trump mengulangi pernyataan tersebut pada kesempatan kedua, yang kali ini berfokus pada orang-orang Israel-Amerika. Di mana ia menyalahkan orang-orang Yahudi yang ia sebut “memilih musuh,” atas kehancuran Israel yang menurutnya akan terjadi jika ia kalah pada bulan November.
Mantan presiden tersebut pada Kamis (19/9), menyampaikan keluhannya yang berkepanjangan terhadap warga Yahudi Amerika yang tidak memilihnya.
Dia mengulangi kecamannya terhadap orang-orang Yahudi yang memilih Partai Demokrat sebelum mengatakan bahwa Partai Demokrat mempunyai “penahanan, atau kutukan,” terhadap orang Yahudi-Amerika dan bahwa dia harus mendapatkan 100% suara orang Yahudi karena kebijakannya terhadap Israel.
Orang-orang Yahudi, yang jumlahnya hanya 2% dari populasi Amerika, dianggap sebagai salah satu kelompok demografi liberal yang paling konsisten di Amerika.
Dalam pidatonya di kampanye bertema Memberantas Anti-Semitisme di Washington DC, Trump berjanji akan membuat Israel lebih hebat lagi.
Baca Juga
"Kita akan membuat Israel hebat lagi (make Israel great again)," ucapnya seperti yang dikutip dari radiohc.cu.
Trump juga berbicara mengenai rekam jejaknya dalam mendukung Israel selama masa kepresidenannya.
Termasuk saat itu, muncul pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah diberitahu bahwa “hal terbaik” yang telah dia lakukan untuk Israel adalah mengakhiri perjanjian nuklir Iran, dan menggambarkan perjanjian tahun 2015 sebagai “kesepakatan terburuk yang pernah dibuat untuk Israel.”
Sebelumnya, Trump sempat menuduh Kamala Harris bahwa lawan kandidatnya itu membenci Israel.
Dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, capres asal Partai Republik itu mengklaim perang Gaza tidak akan terjadi jika dirinya yang menjabat sebagai Presiden AS.
"Dia (Harris) membenci Israel. Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci populasi Arab karena seluruh negara akan diledakkan -- Arab, orang-orang Yahudi, Israel," ujar Trump dalam debat capres yang digelar di Philadelphia pada Selasa (10/9) waktu setempat.
Ia pun menuding bahwa Israel akan lenyap apabila Harris memimpin sebagai presiden AS.