Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden dan calon presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengungguli Donald Trump dalam dua jajak pendapat nasional pemilih terdaftar yang dirilis pada Minggu (22/9/2024) waktu setempat.
Mengutip Bloomberg pada Senin (23/9/2024), hasil ini menggarisbawahi momentum Harris ditengah upayanya menggalang dukungan. Dalam jajak pendapat NBC News 13-17 September 2024, Harris mengungguli mantan presiden dan calon dari Partai Republik dengan perolehan 49% berbanding 44%, yang berada dalam margin kesalahan.
Selain itu, dia juga mengungguli Trump dengan perolehan 52% berbanding 48% dalam jajak pendapat CBS/Ipsos pada 18-20 September. Adapun, kedua jajak pendapat ini dilakukan seluruhnya pascaupaya pembunuhan terhadap Trump di lapangan golfnya di Florida pada 15 September.
Secara keseluruhan, Harris telah berhasil memperoleh sekitar 16% dalam jajak pendapat NBC dibandingkan sebelum dia memasuki pemilihan presiden bulan Juli. Kala itu, hanya 32% pemilih terdaftar mengatakan mereka memandang wakil presiden secara positif, dibandingkan dengan 48% dalam survei terbaru.
NBC juga tersebut mengatakan bahwa ini adalah kenaikan terbesar yang pernah dialami kandidat mana pun dalam jajak pendapatnya sejak tingkat dukungan terhadap Presiden George W. Bush meningkat setelah serangan teroris 11 September 2001 di AS.
Meskipun Hari Pemilu jatuh pada tanggal 5 November, pemungutan suara awal telah dimulai di Virginia, Minnesota, dan South Dakota. Ini akan diperluas ke beberapa negara bagian lagi hingga bulan Oktober.
Baca Juga
Masuknya Harris sebagai calon dari Partai Demokrat memicu persaingan pemilihan yang ketat dari sebelumnya monoton. Kinerja buruk yang ditorehkan Presiden Joe Biden dalam debat capres akhir Juni menyebabkan dia tersingkir dari kontestasi pemilihan presiden periode 2024-2028.
Masuknya Harris sebagai calon presiden menggantikan Biden dengan cepat menghapus keunggulan Trump.
Meski demikian, kemenangan dalam pemilihan presiden kemungkinan besar akan bergantung pada hasil pemilu di sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran.
CBS menilai ketujuh negara bagian utama dalam model jajak pendapatnya bersifat undian, dengan Harris unggul di 5 negara bagian tersebut. Kedua kandidat dan sekutunya telah berupaya memobilisasi pemilih di negara-negara bagian utama selama enam minggu terakhir masa kampanye.
“Pemilu ini akan berlangsung ketat,” kata Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, seorang Demokrat yang negara bagiannya termasuk di antara medan pertempuran, dalam program State of the Union CNN pada Minggu kemarin.
“Kami selalu mengetahui hal itu, dan di negara bagian seperti Michigan atau Pennsylvania, Wisconsin, kami tahu bahwa persaingan ini akan berlangsung ketat,” ujar Whitmer.
Di bidang ekonomi, yang secara luas dipandang sebagai salah satu tanggung jawab politiknya, Harris mempersempit defisitnya dalam jajak pendapat CBS di antara para pemilih yang paling peduli dengan isu ini.
Trump mengungguli Harris dengan perolehan 53% berbanding 47% pada kelompok pemilih tersebut, dibandingkan dengan 56% berbanding 43% pada bulan Agustus.
Ketika ditanya mengenai maksud dari klaim Trump yang tidak berdasar mengenai imigran Haiti yang memakan kucing dan anjing, 65% mengatakan hal tersebut adalah untuk membuat orang takut terhadap migran dan 63% mengatakan bahwa cerita tersebut mungkin salah.