Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Maruf Ungkap Keuangan Syariah pada Pemerintahan Prabowo-Gibran

Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan kontribusi ekspor produk halal sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, dan fesyen ke berbagai negara.
Wakil Presiden Maruf Amin di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/9/2024)/BPMI Setwapres.
Wakil Presiden Maruf Amin di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/9/2024)/BPMI Setwapres.

Bisnis.com, SEMARANG — Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyebut pemerintah akan terus membangun fondasi ekonomi dan keuangan syariah, termasuk pada periode pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming.

Menurutnya, fondasi tersebut aman masuk ke dalam delapan poin visi–misi Prabowo–Gibran atau Asta Cita. 

"Pemerintah terus berupaya membangun fondasi yang kuat melalui penguatan kelembagaan, penyusunan regulasi pendukung, hingga pengintegrasian ekonomi dan keuangan syariah dalam rencana pembangunan nasional yang dikenal sebagai Asta Cita, visi dan misi pemerintah terpilih 2024-2029," ujarnya saat menghadiri Seminar Nasional 'Membaca Ekonomi dan Keuangan Syariah pada Pemerintahan Baru Indonesia' di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (11/9/2024). 

Maruf memaparkan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan cita-cita besar menjadi pusat industri halal dunia. Dia menilai perlu upaya lebih untuk meningkatkan produktivitas domestik serta memenuhi kebutuhan pasar global. 

Menurutnya, Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan kontribusi ekspor produk halal sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, dan fesyen ke berbagai negara, seperti ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Tantangan lainnya yang perlu diatasi adalah optimalisasi ekonomi dari kegiatan haji dan umrah oleh jemaah Indonesia. Meskipun kegiatan ini memiliki potensi ekonomi yang besar, kajian mendalam dan solusi implementatif masih diperlukan," kata Ketua Harian Komite Nasional dan Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) itu. 

Beberapa tantangan lain, kata Maruf, yaitu untuk meningkatkan regulasi, infrastruktur, dan edukasi terkait ekonomi syariah. 

Adapun Maruf menyebut indikator ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat. Dalam lima tahun terakhir, paparnya, usaha syariah disebut telah berkontribusi sebesar hampir 47% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional per Desember 2023. 

"Bahkan, pangsa pasar keuangan syariah saat ini telah mencapai 11,04% terhadap total aset keuangan nasional," kata mantan Rais Aam PBNU itu. 

Adapun pada sektor dana sosial syariah, Maruf melihat potensi besar wakaf uang yang telah terakumulasi sebesar Rp2,56 triliun. Kemudian akumulasi zakat, infak, sedekah, dan dana keagamaan sosial lainnya telah mencapai Rp32,3 triliun. 

Sementara itu, lanjutnya, ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global juga menorehkan pencapaian yakni peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator dan Islamic Finance Development Indicator pada 2023.

Wapres ke-13 itu menyebut berbagai indikator itu menunjukkan ekonomi dan keuangan syariah nasional terbukti mampu tumbuh dan mendukung ketahanan ekonomi nasional, di tengah ketidakpastian global. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper