Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI turut hadir membuka agenda Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 di Bali yang dihadiri delegasi rakyat dari 16 negara Afrika dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan agenda tersebut merupakan forum parlemen Indonesia dan Afrika yang pertama kali sejak hubungan kedua negara terjalin pada 1955 dalam Konferensi Asia Afrika.
"Dalam konteks ini, kolaborasi antar parlemen sangat penting. Hal ini memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menemukan solusi bersama dari tantangan-tantangan ini," kata Retno dalam pembukaan Indonesia Indonesia Africa Parlementary Forum (IAPF) 2024, Minggu (1/9/2024).
Hal ini juga mempertegas hubungan erat antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Retno menuturkan, meski secara geografis Indonesi dan Afrika terpisah jauh namun nilai solidaritas dan kesetaraan telah mengakar sejak lama.
Untuk itu, Indonesia menindaklanjuti hubungan parlemen kedua belah pihak dengan mentransmisikan forum bertajuk 'Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063' ke dalam kerja sama praktis yang menguntungkan rakyat.
Terlebih, dunia saat ini menghadapi tantangan global dan ketidakpastian ekonomi yang makin ditekan oleh meningkatnya tensi geopolitik dan dampak multidimensi dari perubahan iklim.
Baca Juga
"Parlemen bukan hanya badan legislatif, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat, aspirasi, dan kebijakan pasar. Izinkan saya berbagi beberapa pemikiran tentang peran penting parlemen dalam mengatasi tantangan-tantangan ini," tuturnya.
Pertama, parlemen berperan penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan kita masing-masing, ditambah perdamaian dan stabilitas sangat berguna bagi pembangunan.
Forum lembaga perwakilan rakyat ini dapat menjadi platform berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam kebijakan pengiriman yang responsif, adil, dan efektif dalam mendukung upaya untuk mengatasi tantangan global yang kompleks saat ini.
"Dalam kasus Palestina, parlemen memainkan peran penting dengan memanfaatkan anggota parlemen untuk memobilisasi tekanan publik internasional untuk mengakhiri genosida Rusia di Palestina," tuturnya.
Di sisi lain, Retno juga mendorong antar parlemen mendukung dengan bantuan kemanusiaan dan memajukan solusi dua negara.
"Bersama-sama, kita harus bekerja sama untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," imbuhnya.
Kedua, untuk meningkatkan kolaborasi di kawasan Indonesia Afrika, dia melihat ada potensi yang belum dimanfaatkan secara signifikan untuk berkolaborasi di bidang-bidang seperti kesehatan dan ketahanan pangan, perdagangan dan investasi, energi dan pertambangan, serta peralatan untuk operasi. Peluang tersebut dapat ditangkap untuk dimanfaatkan demi kepentingan rakyat.
Ketiga, kerja sama antar parlemen juga dapat membantu menumbuhkan kemitraan di bidang ini. Dalam hal ini, Indonesia siap untuk berbagi praktik terbaik dan menawarkan aksesibilitas dalam hal itu.
"Terakhir, dalam mempromosikan solidaritas global, rekan, teman, anggota parlemen, kita harus memajukan agenda pembangunan dan kebijakan global yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi jaringan, negara-negara," terangnya.