Bisnis.com, JAKARTA - Partai Buruh akan kembali menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada hari ini, Minggu (25/8/2024) di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan aksi demo tidak hanya dilakukan hari ini saja, tetapi sampai dengan Selasa (27/8/2024) dengan eskalasi yang meningkat.
"Aksi ini akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, melibatkan seluruh elemen Partai Buruh, serikat buruh, sayap partai, dan masyarakat umum di depan kantor-kantor KPU pusat dan KPUD," kata Said dalam keterangan resmi, Minggu (25/8/2024).
Lantas, apa saja tuntutan para buruh dalam aksi demo tersebut?
Said menjelaskan tujuan utama dari aksi ini adalah untuk mendesak KPU RI segera mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) terkait Pilkada 2024. Keluarnya PKPU tersebut akan menjadi bukti tertulis atas tindak lanjut dari pembatalan revisi UU Pilkada yang dilakukan oleh DPR RI.
"Saat ini, belum ada keputusan resmi baik dari DPR RI maupun KPU terkait tindak lanjut dari Putusan MK. Dalam hal ini, PKPU yang dikeluarkan oleh KPU akan menjadi produk akhir yang diharapkan," ujarnya.
Baca Juga
Said mengatakan ribuan orang diperkirakan akan turut serta dalam aksi tersebut. Konsolidasi sedang berlangsung untuk memastikan pelaksanaan demonstrasi berjalan lancar.
"Diperkirakan sekitar seribu orang akan ikut berpartisipasi, dengan jumlah peserta di daerah yang mungkin bervariasi, bahkan lebih besar mengingat hari libur. Namun, pada Senin dan Selasa, eskalasi aksi diperkirakan akan lebih besar dengan puluhan ribu massa yang akan menggeruduk kantor-kantor KPU," jelasnya.
Dia pun menjelaskan alasan Partai Buruh menggelar aksi di KPU, bukan di DPR. Said mengatakan hal ini dilakukan Partai Buruh untuk mengingatkan, bahwa KPU tidak harus meminta persetujuan dari DPR untuk menerbitkan PKPU.
"KPU memang perlu berkonsultasi dengan DPR, tetapi konsultasi tersebut tidak berarti KPU harus mengikuti keinginan DPR. Aksi ini bertujuan untuk menegaskan bahwa KPU harus tunduk pada keputusan Mahkamah Konstitusi, bukan pada manuver politik di DPR RI. Namun demikian, jika situasi di lapangan mengharuskan, tidak menutup kemungkinan massa aksi dari KPU akan diarahkan ke MK untuk memperkuat tuntutan," ujarnya.
Selain melakukan aksi demo di KPU, Partai Buruh bersama Anies Baswedan juga akan berkunjung ke Kantor Pemenangan Partai Buruh.
"Di tengah situasi politik saat ini, Anies Baswedan menjadi simbol perlawanan terhadap rezim yang berkuasa. Mendukung Anies berarti secara terbuka menyatakan posisi sebagai oposisi. Dengan demikian, Anies diharapkan dapat mengembalikan demokrasi yang didasarkan pada sikap kritis, bukan hanya sekadar slogan kebebasan yang tidak substansial," pungkas Said.