Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Tahunan MPR, Jokowi: Angka Stunting RI Turun 15,7% di 2023

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah mampu mengurangi angka stunting pada 2023 hingga 15,7% menjadi 21,5%.
Presiden Joko Widodo (kanan) dibantu ajudannya Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah merapikan pakaiannya di Gedung Nusantara sebelum menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo (kanan) dibantu ajudannya Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah merapikan pakaiannya di Gedung Nusantara sebelum menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia telah mampu mengurangi angka stunting pada 2023.

Berdasarkan pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR RI, angka stunting telah mampu dikurangi sepanjang 2023 yaitu dengan penurunan sekitar 15,7%.

"Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023," katanya, saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, pada Jumat (16/8/2024).

Jika melihat Buku Survei Status Gizi Indonesia 2022, prevalensi stunting di tahun 2023, memiliki target penyelesaian 17,8%, dengan realisasi 21,5%, sehingga jumlah ini melebihi target. 

Adapun upaya perlindungan dari pemerintah bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah diberikan, untuk menjadi manfaat yang luas bagi masyarakat.

Jokowi mengatakan sebanyak Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat telah digelontorkan selama 10 tahun ini, dan telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, sebanyak Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Kemudian, sebanyak Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan Buku Survei Status Gizi Indonesia 2022, prevalensi stunting di tahun 2023, memiliki target penyelesaian 17,8%, dengan realisasi 21,5%.

Adapun, pada 2022 prevelensi stunting dengan target penyelesaian 21,6%, dengan realisasi 21,6%. Lalu, di 2021, target penyelesaian stunting 24,4%, dengan realisasi 24,4%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper