Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentilan Cak Imin Soal Hubungan PKB dan PBNU: Yahya-Saipul Yang Rusak!

Cak Imin menyentil Gus Yahya dan Gus Ipul yang belakangan rajin mengkritisi PKB.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. JIBI/Bisnis - John Andi Oktaveri
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. JIBI/Bisnis - John Andi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengklaim suara PKB  tetap melejit meski sempat digembosi oleh PBNU menjelang Pilpres 2024 kemarin.

Menurut Muhaimin, Ketua Umum dan Sekjen PBNU Yahya Cholil Staquf dan Saifullah Yusuf juga sempat beberapa kali membuat pernyataan yang dinilai menggembosi PKB saat Pilpres 2024 kemarin, namun ternyata hal tersebut tidak berdampak negatif ke partai, malahan membuat PKB meraih suara cukup besar.

"Digembosi Yahya dan Saiful di Pemilu malah membuat perolehan meningkat tajam," tuturnya melalui Akun X pribadinya @cakimiNOW.

Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut menilai bahwa semua pernyataan Yahya Cholil Staquf dan Saifullah Yusuf terkait PKB sudah tidak didengar oleh warga nahdliyin.

"Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saipul, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak," katanya.

Dia menilai bahwa semua pernyataan Gus Yahya dan Gus Ipul beberapa hari terakhir terkait PKB telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap PBNU.

Menurut Cak Imin, Gus Yahya dan Gus Ipul tidak pernah berhasil mempolitisir NU, kini mau coba-coba mempolitisir PKB.

"Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku, kok lanjut mempolitisir PKB. Emang siapa lu, anda sopan kami segan, kalau gak sopan jangan ajak-ajak kite," ujarnya.

Gus Yahya Soal PKB 

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengibaratkan NU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat pabrikan mobil.

Gus Yahya, menjelaskan jika pabrik mobil menemukan masalah di sistem mobil yang diciptakan, maka pabrik akan melakukan penarikan atau recall untuk dilakukan perbaikan.

"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," katanya.

Untuk diketahui, hingga kini, Panitia Khusus (Pansus) PKB bentukan PBNU terus bekerja, setelah pada Rabu (31/7) Pansus PKB mengundang eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy, kini giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang dipanggil untuk datang ke PBNU bertemu tim Pansus PKB.

Hasanuddin Wahid dipanggil untuk datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta Pusat pada Senin 5 Agustus 2024 pukul 12.30 WIB.

Tim asistensi tentang PKB bentukan PBNU ini merupakan hasil dari rapat pleno PBNU dan menetapkan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni sebagai ketua dan anggotanya.

Tim ini akan mengundang banyak tokoh baik yang masih aktif di PKB maupun yang saat ini sudah tidak lagi di PKB namun memiliki hubungan kesejarahan dengan PKB.

Hasil kajian dari tim ini selanjutnya akan dibawa ke Pleno PBNU untuk pengambilan keputusan organisasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper