Bisnis.com, JAKARTA – Pelantikan tiga wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju menimbulkan polemik. Terembus isu tak sedap yakni ada transaksi politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah isu praktik bagi-bagi jabatan dalam pelantikan tiga wakil menteri (wamen) di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (18/7/2024) lalu.
“Itu kan persepsi saja itu, sudah selesai,” katanya kepada wartawan di Kantor KSP, Bina Graha, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa pelantikan para wamen ini telah melalui ragam pertimbangan dan telah dibicarakan dengan presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto dalam memuluskan langkah keberlanjutan pemerintahannya ke depan.
“Tidak, tidak, tidak [tak ada bagi-bagi jabatan]. Ini sudah saya bicarakan langsung dengan kepentingan pemerintah berikut. Saya sudah bicara dengan presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya usai meresmikan turnamen sepak bola Piala Presiden Tahun 2024 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (19/7/2024).
Lebih lanjut, Kepala Negara meyakini dengan dilantiknya tiga wamen tersebut bakal memberikan kelancaran di masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga
“Ini untuk melancarkan, memuluskan keberlanjutan, ya. Itu saja,” pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, Jokowi secara resmi melantik tiga jabatan wakil menteri negara pada Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024. Acara pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (18/7/2024).
Para wakil menteri tersebut dilantik berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.
Thomas A. M. Djiwandono yang dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan II menyampaikan komitmennya untuk bekerja erat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara.
Dia juga mengatakan bahwa tugas tersebut adalah sebagai bentuk kontinuitas dari Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Tugas saya adalah supaya semua hal yang menyangkut anggaran terutama di 2025 itu selaras dengan apa yang sudah dicetuskan oleh pemerintah sekarang dan tentunya program-program presiden terpilih ke depan,” ujar Thomas dalam keterangannya kepada awak media usai pelantikan.
Sementara itu, Yuliot, yang dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, menekankan pentingnya investasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Usai dilantik, dia akan mengawal dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan investasi di Tanah Air.
Kemudian, Sudaryono, yang dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian, turut menekankan pertanian sebagai sektor yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, ia bersama jajaran Kementerian Pertanian akan terus melanjutkan program yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produktivas pangan di Tanah Air.
“Tentu ini menjadi sebuah tugas yang tidak ringan sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dan sudah dilaksanakan sampai dengan hari ini dan tentunya akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh presiden terpilih kita Bapak Prabowo Subianto dalam kaitannya kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan bagi bangsa kita,” ucap Sudaryono.