Bisnis.com, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO telah menyepakati untuk melanjutkan kebijakan pencegahan nuklir dan akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip nonproliferasi nuklir.
Adapun dalam dokumen hasil juga tertuang bahwa pengendalian senjata, pelucutan senjata, dan nonproliferasi telah dan harus terus memberikan kontribusi penting dalam mencapai tujuan keamanan Aliansi dan dalam memastikan stabilitas strategis dan keamanan kolektif.
"Penangkalan nuklir merupakan landasan keamanan Aliansi. NATO menegaskan kembali komitmennya terhadap semua keputusan, prinsip, dan komitmen terkait penangkalan nuklir, kebijakan pengendalian senjata, serta tujuan nonproliferasi dan pelucutan senjata NATO sebagaimana dinyatakan dalam Konsep Strategis 2022 dan Komunike Vilnius 2023," kata dokumen hasil, dilansir TASS, Kamis (11/7/2024).
Selain itu, NATO telah berjanji untuk tetap berkomitmen dalam mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan kredibilitas, efektivitas, keselamatan, dan keamanan misi pencegahan nuklir Aliansi.
Hal itu termasuk dengan memodernisasi kemampuan nuklirnya, memperkuat kemampuan perencanaan nuklirnya, dan beradaptasi sebagaimana diperlukan.
Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO digelar selama 3 hari yang dibuka di Washington, pada Selasa (9/7/2024).
Baca Juga
Secara khusus, para peserta KTT berbicara tentang penguatan potensi militer aliansi, peningkatan jumlah tentara negara-negara anggotanya, dan perolehan senjata baru.
Selain itu juga termasuk sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal, serta persyaratan baru untuk meningkatkan anggaran pertahanan negara-negara Eropa.
Para pemimpin NATO juga membahas langkah-langkah untuk membangun kemampuan militer mereka sendiri di Eropa.
Adapun di antara langkah-langkah prioritas, penguatan sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal NATO juga dibahas termasuk melalui penggunaan area posisi pertahanan rudal AEGIS Ashore di Polandia.