Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Bumi Magnitudo 7,2 SR di Peru, Indonesia Terdampak?

Gempa bumi dahsyat mengguncang pantai Peru dengan magnitudo 7,2 Skala Ritcher (SR) menyebabkan 14 orang terluka.
Ilustrasi pengukuran gempa bumi dengan seismograf/thetreebune
Ilustrasi pengukuran gempa bumi dengan seismograf/thetreebune

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang pantai Peru dengan magnitudo 7,2 Skala Ritcher (SR) menyebabkan 14 orang terluka. 

Kepala Lembaga Pertahanan Sipil Nasional di Peru melaporkan bahwa gempa bumi telah menyebabkan kerusakan struktural, dan 9 dari 14 orang itu mengalami luka ringan. 

Peringatan tsunami di pantai Peru sempat dikeluarkan oleh otoritas kelautan setempat, kemudian peringatan itu dicabut beberapa jam kemudian.

Menurut pemantau gempa Peru, gempa terjadi sesaat setelah tengah malam (waktu setempat) di kedalaman 42 kilometer di Samudra Pasifik, sekitar 50 kilometer Selatan-Barat Daya Kota Pesisir Yauca di Amerika Selatan, pada Jumat (28/6/2024).

Melansir aussiedlerbote, di wilayah Arequipa yang terkena dampak gempa bumi kuat tersebut, juga mengalami beberapa gempa susulan yang lebih kecil.

Ketua Institut Geofisika Peru (IGP) Hernando Tavera mengatakan bahwa gempa kuat tersebut membuat warga khawatir dan terpaksa meninggalkan rumah. Menurut media setempat, gempa juga dirasakan di kota besar Ica dan Lima.

Berdasarkan catatan, gempa bumi di Peru sering terjadi. Seluruh pantai barat benua Amerika terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, yang terkenal dengan aktivitas seismiknya yang tinggi.

Adapun diketahui, observatorium gempa bumi AS USGS, yang mencatat tingkat keparahan gempa, menggolongkannya sebagai 7,2 Skala Richter (SR). 

Setelah peringatan tsunami awal di Peru, gempa bumi AS yang signifikan di Alaska memicu peringatan tsunami lainnya. 

Sementara itu, Kepala Pusat gempa bumi dan tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa gempa di Peru ini merupakan jenis gempa kedalaman dangkal.

Analisisnya mengungkap bahwa gempa itu terjadi dipicu aktivitas subduksi Lempeng Nazca yang tersubduksi menunjam ke bawah Lempeng Amerika Selatan, dengan mekanisme sesar naik (thrust fault).

Kemudian, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) sebelumnya memberikan informasi awal bahwa gempa ini berpotensi tsunami dengan ketinggian 1-3 meter di Peru, sebelum akhirnya mencabut peringatan. Tsunami kecil juga tercatat terjadi di Tidegauge Chala Arequipa dengan tinggi 0,2 meter. 

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, Gempa Peru ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper