Efek Jokowi Terbatas?
Jor-joran bansos menjadi salah satu alasan responden puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setidaknya itulah yang tercermin dalam survei Litbang Kompas yang dipublikasikan pada pekan lalu.
Secara statistik, kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi naik, tembus di angka 75,6%. Angka ini adalah yang tertinggi pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2023 yang hanya 73,5%.
Kendati memiliki approval rating tinggi, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menganggap bahwa pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2024 tidak sebesar saat pemilihan presiden alias Pilpres lalu.
Airlangga menuturkan bahwa Pilkada dan Pilpres sangat berbeda. Apalagi,
pilkada akan berlangsung di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
"Jadi, yang berpengaruh besar lebih pada local wisdom," katanya dilansir dari Antara, Sabtu (22/6/2024).
Kendati demikian, Airlangga juga mengakui posisi Jokowi sebagai kepala negara tetap memiliki pengaruh. Pasalnya, presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh Pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.
Baca Juga
"Ya, semua pemimpin punya pengaruh, apalagi Presiden," ujar Airlangga.