Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Jepang berencana mengundang Indonesia untuk mendiskusikan program makan siang gratis yang diusung pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi di Jakarta, Jumat mengatakan akan ia mengundang pihak Indonesia untuk membahas topik tersebut pada September 2024.
"Kami akan mengundang Pemerintah Indonesia ke Jepang, khususnya mengenai topik ini terkait apa yang dapat mereka harapkan dari sekolah di Jepang dan mendiskusikannya. Tapi ini dapat berlanjut sampai proyek berjalan," ujar Yasushi dikutip Antara, Sabtu (22/6/2024).
Yasushi menjelaskan bahwa program makan siang gratis di sekolah Jepang sebagai sarana perbaikan gizi anak-anak pascaperang. Terutama untuk membantu keluarga miskin yang tidak dapat menyediakan makanan bergizi.
Namun sejarahnya, makan siang gratis di sekolah sudah berlangsung lebih dari 100 tahun, hingga dapat membangun sistem pengadaaan untuk tiga juta lebih sekolah.
Menurut Yasushi, apa yang bisa dilakukan untuk mendukung program pemerintahan Indonesia selanjutnya adalah menunjukkan pengalaman mereka dalam penyelenggaraan makan siang gratis.
Baca Juga
Yasushi mengatakan akan baik jika program tersebut diterapkan di Indonesia, namun, hal tersebut diserahkan kembali pada keputusan Pemerintah Indonesia.
Selain itu, Yasushi mengatakan pihaknya melakukan penekanan pentingnya edukasi tentang makanan dan nutrisi.
"Anak-anak harus tahu betapa pentingnya memilih makanan dan nutrisi yang sesuai setiap hari. Itu hal yang minimum. Hal itu yang telah kita jalani untuk mendapatkan sekolah yang menerima edukasi tentang nutrisi. Ini akan sangat menarik untuk orang Indonesia," kata Yasushi menambahkan.
Anggaran Program Makan Siang Gartis Tahap Pertama Rp20 Triliun
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mengungkapkan anggaran untuk program makan siang gratis atau bergizi tidak langsung digelontorkan seluruhnya.
Adapun, program makan siang gratis merupakan program yang digaungkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang tertuang dalam dokumen visi, misi, program kerja mereka.
Luhut mengatakan, anggaran yang diberikan akan bertahap. Pada tahun pertama atau tahap awal untuk program ini akan dianggarkan sebesar Rp20 triliun.
“Orang bilang, ini angka terus ambil Rp250 triliun, apa aja Rp250 triliun itu, angka kita mulai mungkin dengan Rp20 triliun,” kata Luhut dalam acara MINDialogue di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Luhut pun menyampaikan, program makan siang gratis atau bergizi bagi anak anak bukan program yang asing didengar.
Sebab, sudah ada 93 negara melalukan hal yang sama guna memberikan makanan yang bergizi kepada setiap anak di negara tersebut.
“Dan ini saya kira sangat bagus, banyak anak-anak kita yang tidak pernah minum, makan daging atau telur, dengan program itu (akan makan daging),” ujarnya.
Berdasarkan dokumen visi, misi, program kerja Prabowo—Gibran tercantum bahwa paslon nomor urut 02 itu memiliki program memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Dalam dokumen tersebut tercantum bahwa stunting (tengkes) adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.