Bisnis.com, JAKARTA - PT Pos Indonesia menyatakan sebanyak hampir 20 ton oleh-oleh jemaah haji Indonesia sudah tiba di Jakarta.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi mengatakan bahwa layanan kargo haji bagi jemaah Indonesia dilakukan berkoordinasi dengan bea cukai. Menurutnya, jemaah haji Indonesia dikenal paling suka berbelanja.
"Alhamdulillahnya kami mendapatkan respons yang baik per hari ini insyaAllah sudah hampir 20 ton oleh-oleh dari para jemaah haji Indonesia yang dikirim ke Indonesia dan sampai di Jakarta, mudah-mudahan sampai akhir dari perjalanan haji nanti kita targetkan sekitar 1.000 ton kargo haji yang dikirimkan para jemaah karena memang jemaah haji Indonesia paling suka belanja," ujarnya saat teken nota kesepahaman di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Lebih lanjut, Faizal mengatakan bahwa layanan kargo haji bagi jemaah Indonesia dilakukan berkoordinasi dengan bea cukai. Selain itu, pihaknya juga telah mengirim 25 petugas ke Saudi Arabia untuk mendukung upaya tersebut,
"Kami sudah mengirimkan petugas untuk mengirimkan kargo haji. Baru tahun ini, biasanya kami nunggu di Indonesia kargo haji, tapi kali ini kita proaktif mengirimkan 25 petugas ke Saudi Arabia untuk menyediakan layanan kargo haji, tentu saja bekerja sama dengan bea cukai," katanya.
Dia mengatakan bahwa kordinasi dilakukan sehingga barang yang dikirimkan dari Arab Saudi sudah mendarat di Indonesia sebelum jemaahnya tiba di Tanah Air.
Baca Juga
"Alhamdulillah para jemaah baru saja, angkatan kloter pertama mendarat di Madinah, hari kedua sudah dikirimkan barangnya [sehingga] sudah sampai di Indonesia sebelum jemaahnya pulang," ucapnya.
Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan bahwa jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 162.961 orang yang terbagi dalam 415 kelompok terbang (kloter), hingga hari ke-23 penyelenggaraan ibadah haji 2024.
Jumlah tersebut berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, hingga Minggu, 2 Juni 2024 Pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Senin, 3 Juni 2024 Pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).