Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah berdemonstrasi di Tel Aviv untuk mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mundur.
Para pengunjuk rasa juga menyerukan segera dilakukan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober lalu, pada Sabtu (1/6/2024).
Para demonstran mengatakan bahwa unjuk rasa itu menjadi yang terbesar sejak pecahnya konflik, dan penyelenggara memperkirakan ada sekitar 120.000 demonstran yang bergerak di Tel Aviv.
Demonstrasi serupa juga terjadi di berbagai lokasi di seluruh negeri, termasuk di Lapangan Demokrasi, para pengunjuk rasa terus meneriakkan pembebasan sandera.
Beberapa aktivis menyalakan api unggun di alun-alun, dan video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Menurut surat kabar Haaretz, 2 orang pengunjuk rasa ditangkap, dan polisi menggunakan meriam suara untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Baca Juga
Situs berita Ynet melaporkan bahwa polisi membawa meriam air ke acara tersebut tetapi tidak digunakan, dan 14 petugas polisi termasuk Kepala Inspektur Avi Ofer, Wakil Komandan Departemen Kepolisian Tel Aviv, terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa, dan mengalami cedera yang memerlukan perawatan medis.
Dilansir Times of Israel, protes di persimpangan Begin dan Kaplan Street, yang dijuluki Lapangan Demokrasi, telah diadakan setiap Sabtu malam.
Satu video yang diunggah ke media sosial menunjukkan anggota parlemen Partai Buruh Gilad Kariv, yang sering menghadiri protes anti-pemerintah, bertengkar sengit dengan Kepala Inspektur Ofer.
“Kamu selalu menimbulkan masalah,” kata Ofer terdengar berteriak, yang dibalas berteriak oleh Partai Buruh di tengah kerumunan.
Setelah demonstrasi resmi berakhir, pengunjuk rasa bergabung dengan keluarga beberapa sandera dalam demonstrasi di dekat Jalan Begin.
Seorang warga Israel Einav Zangauker, yang putranya Matan Zangauker (24) ditawan di Gaza menekankan bahwa protes tersebut bukan sekedar perjuangan untuk para sandera, ini adalah perjuangan untuk negara, perjuangan untuk memperbaharui kontrak antara pemerintah dan warga negara, perjuangan untuk utara, selatan, keamanan, ekonomi, perdamaian yang tidak ada habisnya.
"Mungkin akan ada hari di mana Netanyahu dan para ekstremis akan meninggalkan hidup kita,” katanya.