Bisnis.com, JAKARTA — Polemik mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia terus mencuat. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat, yang justru menghapus utang 4,75 juta peminjam mahasiswa dengan total nilai mencapai Rp2.679,51 triliun.
Melalui akun Instagram resmi, Wakil Presiden AS Kamala Haris mengumumkan putaran baru pengampunan utang. Dalam unggahan tersebut, pemerintahan Joe Biden—Kamala Haris telah membatalkan US$167 miliar atau sekitar Rp2.679,51 triliun (asumsi kurs Rp16.045 per dolar AS) utang student loan untuk 4,75 juta mahasiswa.
“Kami membantu warga Amerika membangun kekayaan dan menciptakan ekonomi di mana setiap orang memiliki kebebasan untuk berkembang,” kata Haris, dikutip pada Minggu (26/5/2024).
Tindakan ini memperkuat upaya Presiden Biden dan administrasinya untuk memberikan keringanan utang kepada sebanyak mungkin mahasiswa di AS secepat mungkin.
Berdasarkan laman resmi Departemen Pendidikan AS, Menteri Pendidikan AS Miguel Cardona mengungkapkan bahwa satu dari setiap 10 peminjam pinjaman siswa federal yang disetujui untuk keringanan utang berarti satu dari setiap 10 peminjam kini memiliki ruang finansial dan beban yang terangkat.
Baca Juga
“Administrasi Biden-Harris tetap gigih dalam upaya kami untuk memberikan keringanan utang siswa kepada jutaan orang di seluruh negeri, dan pengumuman ini membuktikannya,” kata Cardona.
Baru-baru ini, Departemen Pendidikan AS juga mengumumkan pembaruan tentang penyesuaian hitung pembayaran. Perbaikan administratif ini memastikan peminjam mendapatkan kredit atas kemajuan yang mereka capai menuju pengampunan pembayaran berdasarkan pendapatan (IDR) dan Pengampunan Pinjaman Pelayanan Publik (PSLF).
Peminjam yang akan mendapat manfaat dari konsolidasi sekarang memiliki waktu hingga 30 Juni 2024 untuk mengajukan konsolidasi.
Adapun, keringanan utang mahasiswa AS terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, US$5,2 miliar untuk 66.900 peminjam melalui perbaikan pada PSLF. Administrasi ini sekarang telah menyetujui US$68 miliar pengampunan untuk lebih dari 942.000 peminjam melalui PSLF.
Kedua, US$613 juta untuk 54.300 peminjam melalui rencana program Tabungan Pendidikan Beharga (SAVE). Keringanan ini akan diberikan kepada peminjam yang terdaftar dalam Rencana SAVE yang memiliki pinjaman lebih kecil untuk studi pascasarjana mereka.
Ketiga, US$1,9 miliar untuk 39.200 peminjam melalui penyesuaian administratif terhadap hitungan pembayaran IDR. Penyesuaian ini telah membawa peminjam lebih dekat ke pengampunan dan mengatasi keprihatinan yang berkepanjangan dengan penyalahgunaan penundaan pembayaran oleh layanan pinjaman.
Adapun, keringanan yang diberikan oleh penghapusan ini dan tindakan lain yang diambil oleh Administrasi dapat meningkatkan konsumsi jangka pendek dan memiliki efek positif pada kesehatan mental peminjam, keamanan keuangan, dan hasil seperti kepemilikan rumah dan kewirausahaan.
UKT RI Makin Mahal
Menengok kondisi di Indonesia, saat ini pemerintah tengah menjajaki pembahasan pinjaman khusus mahasiswa (student loan) bersama dewan pengawas (dewas) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Teranyar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mendorong lembaga jasa keuangan seperti perbankan untuk membuka skema student loan dengan bunga yang lebih murah.