Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan sedang viral kabar yang menyebut bahwa ada 10 juta Gen Z menganggur di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini melaporkan bahwa terdapat 9,9 juta anak muda usia 15-24 tahun di Indonesia yang tidak beraktivitas produktif dari total 44,47 juta anak muda usia 15-24 tahun atau sekitar 22,25% pada Agustus 2023.
Para pemuda berusia 15-24 tahun tersebut masuk ke dalam kategori Not in Employment, Education and Training (NEET) atau tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak sedang mengikuti pelatihan.
Kabar ini viral di media sosial dan langsung jadi pembahasan. Apalagi setelah Wamenkeu justru menyoroti berkurangnya pajak RI jika banyak orang menganggur.
Tapi dilansir dari Antaranews, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa penerapan ekonomi biru atau blue economy mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada 2030.
Informasi tersebut disampaikan Suharso dalam acara Paralel Event World Water Forum 2024 di Tanjung Benoa Nusa Dua, Bali, Minggu 19 Mei 2024.
Baca Juga
Menurutnya, lapangan kerja baru itu terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, maupun industri-industri baru yang akan tercipta seiring implementasi dari ekonomi biru.
Beberapa industri yang diprediksi akan banyak membuka lapangan kerja antara lain industri perikanan, industri berbasis kelautan, industri perdagangan, transportasi dan logistik, serta industri pariwisata.
Selain itu, rencana ekonomi tersebut disebut juga dapat melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan.