Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia (Bapeten RI) menjamin kelancaran dan keamanan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 dari ancaman radioaktif dan nuklir.
Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DK2N) Bapeten Zulkarnain, mengatakan pihaknya terlibat aktif menangani potensi tindak kejahatan yang melibatkan radioaktif dan nuklir. Sesuai dengan tugas dan fungsi Bapeten dalam menjamin pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai.
Dia mengatakan ancaman nuklir adalah sesuatu yang nyata.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman keamanan dengan menggunakan zat radioaktif sudah menjadi ancaman nyata di dunia, tidak terkecuali di Indonesia," ujar Zulkarnain dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Dia mengatakan Bapeten hadir mencegah penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan nondamai, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bapeten yang diamanatkan dalam Undang-Undang Ketenaganukliran.
Bapeten, lanjutnya, ikut dalam pengamanan Major Public Event (MPE) World Water Forum 2024 untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan teror guna mengacaukan event itu.
Baca Juga
Nantinya, dalam pelaksanaan pengamanan gelaran World Water Forum ke-10 Bapeten akan berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selaku koordinator pengamanan pada World Water Forum 2024.
Zulkarnain juga mengungkapkan, dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10, Tim Bapeten bertugas melaksanakan pemetaan awal (baseline) radioaktivitas lingkungan serta pendeteksian di sekitar lokasi kegiatan (monitoring dan sterilisasi) dengan pendampingan dari Paspampres.
Di samping itu, tim Bapeten juga berperan sebagai Mobile Expert Support Team (MEST) yang akan membantu tindakan respons, pada saat terjadi ancaman atau kejadian keamanan nuklir, baik sebelum atau selama kegiatan World Water Forum ke-10 berlangsung.
Adapun, kegiatan pengamanan telah dilakukan mulai 16 Mei 2024 dengan melakukan pemetaan tingkat radiasi latar di beberapa lokasi pelaksanaan acara World Water Forum ke-10 dan beberapa lokasi lainnya yang dianggap vital, antara lain venue kegiatan di Bali International Convention Centre (BICC) dan lokasi Gala Dinner di Kawasan GWK Bali.
Pemetaan juga dilakukan di area bandara dan kawasan Nusa Dua.
"Kegiatan itu dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai nilai radioaktivitas lingkungan pada kondisi normal, sehingga apabila diketahui terjadi kenaikan nilai radioaktivitas yang melebihi batas yang ditetapkan dan berpotensi mengganggu jalannya World Water Forum 2024, dapat segera diambil langkah respons yang tepat," ungkap Zulkarnain.
Sementara itu, World Water Forum ke-10 merupakan salah satu MPE yang bertaraf internasional dan bernilai politik yang tinggi. Sehingga, ancaman akan keamanan terhadap kegiatan itu juga sangat tinggi, termasuk salah satunya adalah penggunaan radioaktif atau nuklir untuk tujuan teror.