Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PPP mulai bergerilya mencari lawan sepadan untuk menghadapi Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak dalam pertarungan pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Timur (Jatim).
Adapun elite PKB dan PPP telah bertemu di Kantor DPP PKB Senin sore kemarin. Kedua partai telah sepakat untuk menjajaki koalisi guna mengusung satu calon penantang Khofifah dan Emil Dardak.
"Jatim tadi memang menyita waktu agak banyak dan hampir sepakat, pokoknya kita harus mengusung seseorang," ujar Cak Imin setelah pertemuan.
Jawa Timur adalah basis kaum Nahdliyin dan mayoritas pemilih PKB. PKB unggul di wilayah ini pada hampir setiap kontestasi politik berlangsung. Pada pileg DPRD Provinsi Jatim 2024 lalu, misalnya, PKB tampil sebagai pemenang. PKB memperoleh 4,5 juta suara atau 27 kursi DPRD Jawa Timur.
PKB unggul dibandingkan dua rival utama mereka yakni PDIP yang hanya memperoleh 3,7 juta suara atau 21 kursi, dan Gerindra yang memperoleh 3,5 juta suara atau 21 kursi.
Meski dominan di legislatif, PKB tak pernah mujur dalam pemilihan gubernur alias Pilgub Jatim. Pada Pilgub Jawa Timur 2008 lalu misalnya, pasangan yang didukung oleh PKB yakni Achmady-Soehartono gagal bersaing. Pasangan ini bahkan tidak mampu lolos putaran pertama Pilgub Jatim. Pemenangnya adalah Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
Baca Juga
Nasib serupa dialami PKB lima tahun kemudian. Pada Pilgub Jatim 2013, PKB mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Hermawan Sumawiredja. Pasangan yang diusung PKB lagi-lagi kalah tipis melawan pasangan dari Partai Demokrat, Soekarwo dan Gus Ipul.
Pada Pilgub 2018, PKB mencoba berkolaborasi dengan PDI Perjuangan (PDIP). Mereka mengusung Gus Ipul dan Puti Guntur Sukarno. Kalau diliat dari kalkulasi politik, calon yang diusung PKB dan PDIP, seharusnya mampu memenangkan kontestasi politik. Selain karena dua partai ini adalah penguasa wilayah Jawa Timur, Gus Ipul adalah petahana. Ia adalah wakil gubernur Jawa Timur 2 periode.
Namun demikian, hasil Pilkada Jatim 2018 justru dimenangkan oleh calon yang diusung oleh partai Demokrat, PPP, PAN, Nasdem, dan Golkar yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak.
Adapun Khofifah Emil akan maju lagi pada pilgub Jawa Timur 2024. Khofifah-Emil adalah calon petahana yang telah secara terbuka menyatakan akan maju dalam Pilkada Jawa Timur November nanti. Mereka telah mengantongi dukungan politik. Tak tanggung-tanggung dukungan itu datang dari partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu, yakni Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.
Bagaimana dengan PKB dan PDIP?
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin masih merahasiakan nama bakal calon gubernur Jatim yang akan diusung PKB dan PPP itu. Cak Imin tidak ingin calon lawannya tahu strategi mereka.
"Nanti kalau bocor [namanya] ketahuan Khofifah [gubernur Jatim periode 2018-2024], bahaya. Pokoknya rahasia," jelas Cak Imin.
Pernyataan senada di sampaikan oleh Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi. Dia menyatakan PPP dan PKB sudah sepaham untuk lakukan kerja sama politik dalam ajang Pilkada 2024.
"Kami melakukan rencana kerja sama dengan PKB di beberapa daerah," ucap Arwani pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, PDIP mengirim sinyal untuk mendukung Khofifah dalam Pilkada 2024 nanti. Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah bahkan secara terbuka mengakui sedang merayu Khofifah untuk Pilgub Jawa Timur.
"PDIP lagi merayu Mbak Khofifah," ujar Said Abdullah.
Namun, anggota DPR RI itu mengaku prosesnya tidak dalam koridor dukung-mendukung, melainkan baru penjajakan sejauh mana pandangan mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke PDIP. "Begitu juga sebaliknya, PDIP mengajak Mbakyu Khofifah seperti apa yang beliau mau dalam lima tahun ke depan."