Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis Indonesia melalui Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 kembali digelar pada hari ini, Selasa (30/4/2024), dengan mengusung tema "Penguatan Kontribusi BUMN untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”.
Dalam periode 5 tahun ke belakang, BUMN sebagai perusahaan plat merah telah menorehkan berbagai prestasi yang telah berkontribusi bagi pemasukan negara.
Orientasi untuk mengedepankan sustainability harus terus selaras dengan pengembangan dan ekspansi bisnis perusahaan BUMN. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat terus konsisten untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
Forum ini akan dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari regulator, pelaku dunia usaha, asosiasi, akademisi, hingga umum yang berlokasi di Dian Ballroom B, Raffles Hotel, Jakarta.
Nantinya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari akan hadir dalam forum ini. Acara akan disambut oleh Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Hariyadi Sukamdani.
Sederet topik akan dikupas dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024, mulai dari ketahanan energi berkelanjutan, keuangan digital, serta masa depan pangan.
Baca Juga
Kontribusi BUMN
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan laba konsolidasi yang diakumulasikan perusahaan pelat sepanjang 2023 tembus Rp292 triliun, atau meningkat sekitar 15% jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya.
“Untuk 2023, nanti hasil audit, kami secara kas mencapai Rp292 triliun. Artinya, ada kenaikan kurang lebih cukup signifikan hampir Rp38 triliun [dibandingkan 2022],” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dia menjelaskan bahwa sejatinya, laba 2022 lebih tinggi dibandingkan 2023 jika diakumulasikan dengan laba nontunai hasil dari restrukturisasi Garuda Indonesia, yang mencapai Rp55,7 triliun.
Dengan demikian, laba pada 2022 tercatat sebesar Rp254 triliun. Di sisi lain, Ketua Umum PSSI tersebut juga melaporkan bahwa dividen BUMN 2023 yang mencapai Rp81,2 triliun telah sepenuhnya masuk ke kas negara melalui Kementerian Keuangan.
Sebagaimana diketahui, realisasi setoran dividen 2023 sejauh ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Setoran dividen yang masuk dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) tersebut tumbuh sebesar 102,1% secara year-on-year (YoY).
Dalam kurun 10 tahun terakhir, kontribusi dividen BUMN cenderung bergerak fluktuatif. Menyitir laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setoran dividen BUMN pada 2015 tercatat sebesar Rp37,64 triliun, lalu menurun ke level Rp37,13 triliun pada 2016.
Selanjutnya, setoran dividen 2017 naik menjadi Rp43,90 triliun dan lanjut bertumbuh ke posisi Rp45,06 triliun pada 2018. Adapun setoran dividen tahun 2019 mencapai Rp80,7 triliun.
Setoran ini kemudian turun menjadi Rp66,1 triliun pada 2020 dan kembali melemah ke Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, pada 2022, setoran dividen BUMN naik menjadi Rp40,6 triliun. Setoran ini lantas kembali melesat pada 2023 dengan realisasi mencapai Rp82,1 triliun.
Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 merupakan agenda untuk bertukar pikiran, diskusi dan kolaborasi untuk lebih memaksimalkan peran BUMN dalam perekonomian nasional, serta rencana dan strategi BUMN pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.