Bisnis.com, JAKARTA – Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap tiga rumah di kota Rafah, Gaza selatan.
Melansir Reuters, Senin (29/4/2024), serangan ini menewaskan 13 orang dan melukai banyak orang lainnya. Media Hamas menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 15 orang.
Di bagian utara Jalur Gaza, pesawat-pesawat Israel menghantam dua rumah, menewaskan dan melukai beberapa orang.
Serangan di Rafah terjadi beberapa jam sebelum Mesir diperkirakan akan menjadi tuan rumah perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Israel telah bersumpah untuk membasmi Hamas dalam operasi militer yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, 66 di antaranya dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Agresi Israel telah membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan membuat sebagian besar daerah kantong tersebut hancur.
Baca Juga
Pada Minggu, para pejabat Hamas mengatakan bahwa sebuah delegasi, yang dipimpin oleh wakil kepala Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya, akan membahas proposal gencatan senjata yang diserahkan oleh Hamas kepada para mediator dari Qatar dan Mesir, dan juga tanggapan dari Israel.
Para mediator yang didukung oleh Amerika Serikat telah meningkatkan upaya mereka untuk mencapai kesepakatan saat Israel mengancam akan menyerang Rafah.
Dua pejabat Hamas tidak mengungkapkan rincian proposal terbaru, namun salah seorang sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas diperkirakan akan menanggapi proposal gencatan senjata terbaru Israel yang disampaikan pada hari Sabtu.
Sumber tersebut mengatakan bahwa hal ini termasuk kesepakatan untuk menerima pembebasan kurang dari 40 sandera sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan tahap kedua gencatan senjata yang mencakup "periode ketenangan yang berkelanjutan.”
Setelah tahap pertama, Israel akan mengizinkan pergerakan bebas antara Gaza selatan dan utara dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, kata sumber tersebut.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan hari Senin di Kairo akan berlangsung antara delegasi Hamas dan mediator Qatar dan Mesir untuk membahas pernyataan yang telah dibuat oleh kelompok itu atas tanggapan Israel terhadap proposal baru-baru ini.
"Hamas memiliki beberapa pertanyaan dan permintaan atas respons Israel terhadap proposal yang diterima dari para mediator pada hari Jumat," kata pejabat tersebut kepada Reuters.
Komentar tersebut mengisyaratkan bahwa Hamas mungkin tidak akan memberikan tanggapan langsung kepada para mediator atas proposal terbaru Israel.