Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah proposal mengenai penyelesaian konflik di Palestina diajukan dengan syarat pembebasan 20-40 orang yang ditahan sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara di Gaza.
Saluran TV Al-Qahera al-Ekhbariya melaporkan proposal yang diajukan pihak Mesir itu kepada Hamas, dan kemudian dikoordinasikan oleh Kairo dengan pihak Israel.
“Kesepakatan [antara Hamas dan pihak Israel] kemungkinan besar akan tercapai dalam beberapa hari ke depan terlepas dari adanya amandemen tertentu," kata sumber mengutip media tersebut, dilansir TASS, Minggu (28/4/2024).
Surat Kabar The Times of Israel melaporkan bahwa Israel kini bersedia menerima pembebasan 20 sandera saja pada tahap pertama perjanjian tersebut selama yang dibebaskan ialah perempuan, laki-laki berusia di atas 50 tahun, dan mereka yang sakit parah.
Usulan sebelumnya mencakup pembebasan 40 sandera dalam kategori tersebut, namun Hamas mengatakan pihaknya tidak menahan banyak sandera dalam kategori yang masih hidup.
Sementara itu, kabinet perang Israel memberi wewenang kepada tim perundingan negara tersebut untuk membahas pendekatan yang lebih fleksibel dengan delegasi Mesir untuk melakukan pembicaraan tambahan untuk kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga
Anggota politbiro Hamas Khalil al-Hayya menyatakan telah menerima tanggapan dari Israel atas usulannya mengenai pemukiman di Jalur Gaza.
“Hari ini, gerakan Hamas menerima tanggapan resmi dari penjajah Zionis [Israel] terhadap inisiatif gerakan yang disampaikannya kepada mediator Mesir dan Qatar pada 13 April. Gerakan tersebut akan menganalisis [proposal Israel] dan akan memberikan tanggapannya sendiri setelahnya,” katanya.
Hamas menegaskan bahwa pihaknya telah siap untuk melakukan kesepakatan serius dan nyata mengenai pertukaran tahanan yang ditawan di daerah Palestina, dan yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Adapun pada awal April 2024, para perunding memberikan proposal baru kepada pihak-pihak yang berkonflik mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dilaksanakan dalam tiga langkah.
Langkah pertama adalah Hamas membebaskan 40 sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan 900 tahanan Palestina, termasuk 100 orang yang dijatuhi hukuman seumur hidup.
Poin-poin lain dari perjanjian yang dilaporkan mencakup pemulangan kembali para pengungsi ke bagian utara Gaza, dan jalur harian 500 truk yang membawa bantuan kemanusiaan.