Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Nike Bakal PHK 740 Karyawan Setelah Laporkan Penurunan Pendapatan

Nike akan memberhentikan sekitar 740 karyawan setelah mengumumkan penurunan pendapatan.
Nike/Ilustrasi-downloadwallpaperhd.com
Nike/Ilustrasi-downloadwallpaperhd.com

Bisnis.com, JAKARTA - Nike diketahui akan memberhentikan sekitar 740 karyawan di kantor pusat dunianya di Oregon. Hal ini diketahui lewat sebuah surat pada Jumat (19/4/2024). 

Keputusan ini dikeluarkan ketika perusahaan tersebut tengah berupaya untuk mengendalikan biaya, setelah mengumumkan penurunan pendapatan pada paruh pertama pada paruh pertama tahun fiskal 2025.

Wakil presiden Nike untuk solusi masyarakat, Michele Adams, mengatakan dalam pemberitahuan yang diamanatkan secara hukum kepada otoritas negara  bahwa dampak tahap kedua akan dimulai pada 28 Juni 2024 di kantor pusatnya. 

Adapun, pada Maret 2024, Nike mengumumkan bahwa pendapatan pada paruh pertama tahun fiskal 2025 akan menyusut sebesar satu digit karena pihaknya berupaya untuk mengurangi beberapa waralaba. 

Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis, pada Februari tahun ini, produsen pakaian olahraga asal Negeri Paman Sam dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 1.600 karyawan atau 2% dari total pekerja secara global sebanyak  83.700 karyawan.

PHK tersebut dilakukan untuk menurunkan ongkos yang berlebih, karena permintaan sepatu olahraga yang melesu. Para retailer juga memangkas pesanannya karena daya beli konsumen yang rendah, 

"PHK ini dilakukan Nike untuk mengatasi ketakutan bahwa permintaan akan semakin melemah," kata Direktur Pelaksana GlobalData, Neil Saunders.

Mengutip Reuters, Nike pada Desember 2023 mengumumkan rencananya untuk melakukan penghematan biaya sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun selama tiga tahun kedepan. 

Pemotongan anggaran tersebut akan mencakup sekitar US$400 juta hingga US$450 juta untuk biaya pesangon karyawan. 

PHK tersebut juga dilakukan seiring dengan keinginan perusahaan untuk berinvestasi lebih lagi pada bidang olahraga lari yang dinilai tengah digemari pangsa pasar. 

"Untuk melakukan Hal tersebut, mereka perlu menyeimbangkan biaya tambahan dengan beberapa pengurangan di bidang lain," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper