Bisnis.com, JAKARTA - Rusia dan China telah sepakat untuk memperdalam kerja sama keamanan di Eropa dan Asia, untuk melawan upaya Negeri Paman Sam Amerika Serikat yang memaksakan kehendaknya di kawasan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa (9/4/2024) setelah melakukan pembicaraan di Beijing bersama dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Dalam pembicaraannya, Lavrov mengatakan bahwa Putin menyarankan penguatan keamanan Eurasia. China dan Rusia juga dikatakan telah setuju untuk memulai dialog, dengan keterlibatan orang-orang yang berpikiran sama mengenai permasalahan ini.
“Untuk waktu yang lama, terdapat struktur keamanan Euro-Atlantik dalam bentuk NATO, dan juga OSCE, namun struktur ini tidak termasuk dalam daftar struktur relevan yang memungkinkan dilakukannya perundingan yang berarti. dan menyepakati sesuatu berdasarkan keseimbangan kepentingan,” terang Lavrov, dikutip dari Reuters pada Selasa (9/4).
Di lain sisi, Wang juga mengatakan bahwa aliansi NATO pimpinan Amerika Serikat (AS) tidak boleh memperluas aktivitasnya di kawasan Asia-Pasifik, atau mendorong konfrontasi.
Sebelumnya, kedua telah negara mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022, ketika Presiden Vladimir Putin mengunjungi China, beberapa hari sebelum dia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina sehingga memicu peperangan paling ‘mematikan’ di Eropa, sejak Perang Dunia Kedua.
Baca Juga
Lalu, AS juga menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara terbesarnya. Presiden AS Joe Biden berpendapat bahwa abad ini akan ditentukan oleh persaingan eksistensial antara negara-negara demokrasi dan otokrasi.
Sang pemimpin kedua negara, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping kompak memandang Barat sebagai negara dekaden dan mengalami kemunduran, sama seperti China yang menantang supremasi AS dalam segala hal.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga sebelumnya menuturkan bahwa ia mengalami pembicaraan yang sulit selama kunjungannya dengan Negeri Tirai Bambu, mengenai kerja sama China dan Rusia.
Adapun, Yellen juga memperingatkan konsekuensi signifikan untuk perusahaan China yang mendukung perang Rusia di Ukraina.