Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Jadi Hari Besar Keagamaan, atas Usulan RI

Penetapan Idulfitri dan Iduladha sebagai hari besar keagamaan diambil UNESCO setelah adanya usulan dari Indonesia dan didukung oleh lebih dari 30 negara.
Apa itu UNESCO? Ini sejarah, tujuan, tugas, dan progamnya.
Apa itu UNESCO? Ini sejarah, tujuan, tugas, dan progamnya.

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) resmi mengakui Idulfitri dan Iduladha sebagai hari besar keagamaan.

Penetapan ini diambil UNESCO setelah adanya usulan dari Indonesia dan didukung oleh lebih dari 30 negara.

Kabar penetapan Idulfitri dan Iduladha sebagai hari besar keagamaan disampaikan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Paris melalui akun Instagram resminya.

“Alhamdulillah, atas usulan Indonesia, dan didukung lebih dari 30 negara, UNESCO telah mengakui Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sebagai Hari Besar keagamaan,” demikian tulis akun Kedubes Indonesia di Paris @indonesiainparis, dikutip Minggu (31/3/2024).

Kedubes mengatakan bahwa salah satu poin keputusan ini adalah meminta UNESCO untuk memastikan bahwa pada kedua hari tersebut, UNESCO tidak akan akan diselenggarakan pertemuan resmi apa pun di Markas Besar UNESCO di Paris.

Dalam dokumen resminya, UNESCO mengatakan Idulfitri dan Iduladha memiliki makna budaya, sosial, dan spiritual yang mendalam di dalam umat Muslim. Momen ini berfungsi sebagai kesempatan penting untuk introspeksi, persekutuan, dan penanaman nilai-nilai rasa syukur, tidak mementingkan diri sendiri, empati, dan kasih sayang.

“Perayaan ini memperbaharui komitmen individu untuk melakukan refleksi spiritual dan tindakan kebajikan, memupuk rasa persatuan dan tujuan bersama di antara umat Islam di seluruh dunia,” tulis dokumen resmi UNESCO yang dikutip Bisnis.

Dengan mengakui Idulfitri dan Iduladha, UNESCO memberikan penghormatan kepada warisan dan tradisi budaya Islam yang kaya sambil menegaskan kembali komitmennya untuk mempromosikan dialog, toleransi, dan inklusivitas di antara orang-orang dari berbagai agama dan budaya.

Adapun UNESCO mengungkapkan tujuan mengakui Idulfitri dan Iduladha antara lain untuk promosi pemahaman budaya, penguatan dialog antaragama, peningkatan kohesi sosial, serta memajukan mandat UNESCO.

Sebelumnya, usulan pengakuan Idulfitri dan Iduladha ini diajukan dalam agenda sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-219.

Negara-negara yang mendukung pengakuan ini antara lain Aljazair, Bangladesh, Kolombia, Pantai Gading, Djibouti, Mesir, Indonesia, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Mauritania, Maroko, Oman, Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Palestina, Sudan, Arab Saudi, Tunisia, dan Yaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper