Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyalahkan politik uang atau money politics sebagai biang kerok jebloknya perolehan kursi partainya di DPR RI.
Pernyataan AHY itu sampaikan dalam acara Silaturahmi & Buka Puasa Bersama Partai Demokrat dengan Prabowo di St. Regis Hotel, Jakarta Selatan pada Rabu (27/3/2024).
"Salah satu faktor utama, yang paling signifikan menjadi penyebab hilangnya kursi kami adalah maraknya vote buying atau politik uang di luar nalar kita semua," ujar AHY.
Dia mengaku sudah melaporkan kenyataan itu kepada calon presiden terpilih Prabowo Subianto. AHY mengaku senang senang Prabowo punya pandangan yang sama ihwal bahaya politik uang.
Oleh sebab itu, menteri agraria dan tata ruang ini menyatakan Demokrat dan Prabowo akan berupa memperbaiki sistem pemilu untuk ke depan. Meski demikian, AHY tidak menjelaskan lebih lanjut sistem politik seperti apa yang dimaksudnya.
"Bapak juga memiliki concern [perhatian] yang sama. Bahkan, Pak Prabowo bertekad untuk secara serius melakukan perbaikan sistem pemilu kita ke depan," jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan Demokrat meraih 11.283.160 suara atau 67,56% dari suara sah nasional dalam ajang Pileg 2024. Dengan perolehan suara tersebut dari 84 daerah pemilihan, Demokrat diproyeksikan meraih 44 kursi di DPR.
Sementara itu, kini Demokrat punya 54 kursi kursi di DPR. Artinya, Demokrat kemungkinan besar akan kehilangan 10 kursi.