Bisnis.com, JAKARTA - Integrasi antara perguruan tinggi dengan perusahaan diperlukan untuk menyiapkan lulusan mahasiswa yang siap kerja dan menekan angka pengangguran di Indonesia.
Rektor Binus University Nelly mengatakan terdapat sejumlah program yang bisa diambil mahasiswa supaya bisa memulai lebih awal dalam menentukan karier profesionalnya. Hal tersebut dikatakan dalam Indonesia International Education and Training Expo & Conference 2024 (IIETE) di Jakarta.
“Kemampuan siap kerja mahasiswa diperoleh melalui enrichment program yang akan dijalani mahasiswa dengan memilih salah satu dari tujuh track yang tersedia, seperti internship, entrepreneurship, research, community development, study abroad, further study, dan specific independent study,” katanya dalam siaran pers, Jumat (1/3/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Business Strategy Director PT SeaBank Indonesia, Junedy Liu menuturkan industri memerlukan tenaga kerja andal di bidang digital seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), marketing digital, hingga media sosial dengan kehadiran influencer.
Adapun, Vice President of Binus Higher Education, Harjanto Prabowo menyebut mahasiswa perlu memulai lebih awal karier dengan memilih universitas yang mengembangkan kemampuan siap-terap.
"Mahasiswa kuliah 2,5 tahun dapat mulai lebih awal kariernya, baik sebagai profesional, menjadi entrepreneur, atau juga melanjutkan studi baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 7,86 juta orang pengangguran atau setara tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,32% pada Agustus 2023.
Angka tersebut lebih rendah 0,54% poin jika dibandingkan dengan Agustus 2022 (year-on-year/yoy). Namun, masih relatif lebih tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau Agustus 2019.
Pada Agustus 2019 terdapat sebanyak 7,10 juta orang pengangguran atau setara TPT 5,23%. Angka pengangguran kemudian melonjak naik menjadi 9,77 juta orang pada Agustus 2020, dan mulai menurun pada Agustus 2021 menjadi 9,10 juta orang.
Menurut jenis kelamin, pengangguran laki-laki tercatat 5,42% atau turun 0,5% poin sedangkan perempuan 5,15% atau turun 0,6% poin dibandingkan Agustus 2022.
Kemudian menurut wilayahnya, terjadi penurunan pengangguran pada wilayah perkotaan sementara di pedesaan terjadi peningkatan. BPS mencatat TPT di wilayah perkotaan sebesar 6,40% sedangkan pedesaan 3,88%.