Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah "Silent Majority", Istilah Politik yang Disebut Menangkan Prabowo-Gibran

Sejarah istilah "silent majority" yang kini digunakan oleh kubu Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto melakukan pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Abdurachman
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto melakukan pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Abdurachman

Mulanya, istilah silent majority digunakan untuk pertama kali secara politis oleh Warren Harding dalam kampanyenya pada 1919.

Kemudian istilah tersebut muncul lagi pada tahun 1960-an dan mendapat perhatian publik, setelah digunakan untuk kepentingan kampanye Richard Nixon di Amerika Serikat.

Nixon menggunakan istilah silent majority sebagai cara untuk mendapatkan suara pemilih yang belum menentukan pilihannya pada pidatonya pada 1969.

Dengan itu, ia juga menarik perhatian pemilih yang merasa tidak puas terhadap pemilu dan Perang Vietnam pada saat itu.

Dan kemudian dalam pidatonya, ia mengucapkan, "dan malam ini, kepada Anda, silent majority, rekan-rekan Amerika saya, saya meminta dukungan Anda". 

Dalam pemberitaan NPR, dalam sejarahnya silent majority juga digunakan untuk menggambarkan mereka yang tidak setuju dan marah terhadap ketidaksanggupan pemerintah dalam menentukan aturan-aturan baru karena kursi kepresidenan dan Kongres dikendalikan oleh partai politik yang berbeda.

Hingga akhirnya, istilah silent majority mulai digunakan di ranah politik dan pemilu di berbagai negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper