Mulanya, istilah silent majority digunakan untuk pertama kali secara politis oleh Warren Harding dalam kampanyenya pada 1919.
Kemudian istilah tersebut muncul lagi pada tahun 1960-an dan mendapat perhatian publik, setelah digunakan untuk kepentingan kampanye Richard Nixon di Amerika Serikat.
Nixon menggunakan istilah silent majority sebagai cara untuk mendapatkan suara pemilih yang belum menentukan pilihannya pada pidatonya pada 1969.
Dengan itu, ia juga menarik perhatian pemilih yang merasa tidak puas terhadap pemilu dan Perang Vietnam pada saat itu.
Dan kemudian dalam pidatonya, ia mengucapkan, "dan malam ini, kepada Anda, silent majority, rekan-rekan Amerika saya, saya meminta dukungan Anda".
Dalam pemberitaan NPR, dalam sejarahnya silent majority juga digunakan untuk menggambarkan mereka yang tidak setuju dan marah terhadap ketidaksanggupan pemerintah dalam menentukan aturan-aturan baru karena kursi kepresidenan dan Kongres dikendalikan oleh partai politik yang berbeda.
Baca Juga
Hingga akhirnya, istilah silent majority mulai digunakan di ranah politik dan pemilu di berbagai negara.