Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa potensi terjadinya kecurangan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 sangat minim.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa di sisi hulu, yakni Tempat Pemungutan Suara (TPS), dilengkapi pengawasan berlapis yang tak hanya disediakan oleh penyelenggara, tetapi juga saksi dari masing-masing peserta Pemilu dan Pilpres 2024.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri peresmian pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) tahun 2024 di JI-Expo Kemayoran Jakarta, Kamis (15/2/2024).
“Pertama, mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS. Partai ada saksi di TPS, capres-cawapres kandidat ada saksi di TPS. Di TPS ada Bawaslu. Aparat juga ada di sana, terbuka untuk diambil gambarnya. Saya kira, apa, pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecurangan,” ucapnya kepada wartawan.
Kepala Negara pun turut menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Presiden Ke-7 RI itu mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahun sekali itu tentunya memiliki mekanisme, sehingga apabila masyarakat menemui adanya kecurangan dapat segera melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
“Kalau emang ada betul. Ada mekanismenya untuk ke Bawaslu. Mekanisme nanti persidangan di MK [Mahkamah Konstitusi. Nanti saya kira sudah diatur semuanya. Jadi, janganlah teriak-teriak curang, ada bukti bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK,” pungkas Jokowi.
Sekadar informasi, mayoritas lembaga yang melakukan hitung cepat menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang. Persentasenya cukup tinggi yakni di atas 55%.
Hasil hitung cepat versi Indikator Politik, misalnya, menunjukkan bahwa perolehan suara Prabowo-Gibran 58%, Anies-Muhaimin 25,35%, dan Ganjar-Mahfud 16,67%. Angka itu dihitung dari data yang masuk sebanyak 97,63% per pukul 09:32 WIB.
Sementara itu, versi Lembaga Survei Indonesia alias LSI, dengan data yang masuk 95,45%, Prabowo-Gibran 57,5%, Anies-Muhaimin 25,24%, dan Ganjar-Mahfud di angka 17,26%. Versi Poltracking, data masuk 95,67%, perolehan suara Prabowo-Gibran mencapai 59,33%, Anies-Muhaimin 24,38%, dan Ganjar-Mahfud 16,29%.