Bisnis.com, JAKARTA - Hasil quick count atau perhitungan sementara Pemilihan Presiden atau Pilpres versi Poltracking Indonesia Rabu (14/2/2024) pukul 15.10 WIB menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 60,58%.
Di urutan kedua, paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin dengan perolen suara 21,46%. Adapun, di urutan terakhir bertengger paslon nomor urut 03 Ganjar - Mahfud dengan persentase pungutan suara 17,96%.
Namun, hasil quick count Poltracking Indonesia tersebut masih sementara dengan persentase data masuk baru 40,37%.
Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Rudi mengatakan butuh waktu sekitar 2-4 jam untuk mengumpulkan suara Pemilu dari tempat pemungutan suara atau TPS yang akan dijadikan basis hitung cepat atau quick count.
Menurut Arya, untuk hasil quick count Pilpres 2024 dapat diketahui dua jam setelah pemungutan suara selesai pukul 13.00 WIB. Dengan begitu, ditargetkan hasil quick count Pilpres 2024 mulai dipublikasikan sekitar pukul 15.00 WIB.
"Sampai semua data terkumpul di lapangan, biasanya antara 2 sampai 4 jam. Kalau Pilpres 2 jam sudah bisa diketahui," ujar Arya di kawasan Rasuna Said, Rabu (14/2/2024).
Baca Juga
Adapun, Poltracking telah menerjunkan 3.000 enumerator atau penghimpun data di tempat pemungutan suara atau TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Survei dilakukan pada 12.000 responden yang melakukan pencoblosan di 3.000 TPS.
Arya pun mengklaim, akurasi quick count Poltracking Indonesia dengan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU tidak jauh berbeda. Merujuk pada hasil quick count Pilpres lima tahun sebelumnya menunjukkan selisih data antara hasil quick count dengan perhitungan KPU hanya kurang dari 1%.
"Karena quick count menghitung data riil pilihan di masing-masing TPS sehingga hasil akurasi datanya tinggi, itu yang menyebabkan hasil quick count biasanya tidak terlalu jauh berbeda dengan hasil KPU," jelasnya.