Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Kritik Soal Pembagian Bansos, Bahlil: Tidak Perlu Ditanggapi

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa komentar Ahok terkait dengan bansos tidak merepresentasikan pemikiran rakyat kecil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma (Aguan) dalam kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (11/8/2023). ANTARA/HO-Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma (Aguan) dalam kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (11/8/2023). ANTARA/HO-Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa komentar Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dengan bantuan sosial (bansos) tidak merepresentasikan pemikiran rakyat kecil.

“Ah, Ahok kok ditanggapi gitu loh? ngapain ditanggapi Ahok? ya? enggak perlu menurut saya ditanggapi. Itu kan pikiran Ahok yang tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil,” ujar Bahlil saat ditemui di kompleks Istana Kepresiden, Senin (5/2/2024).

Untuk diketahui, Ahok merespons aksi bagi-bagi bantuan sosial (bansos) yang belakangan ini secara massif dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah daerah.

Ahok menegaskan bahwa Indonesia didirikan proklamator bukan untuk mewujudkan bantuan sosial (Bansos), melainkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

"Republik ini milik kita semua. Kita berhak atas setiap sen dari pajak yang kita bayar. Ini punya kita,” ujar Ahok dalam siaran resmi yang dibagikan oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Minggu (4/2/2024).

Dia juga menyatakan, tidak mau membagi-bagikan sembako, uang atau kaos saat mengikuti kontestasi politik.

Alasannya  karena Ahok tidak memiliki cukup uang untuk berbagi kepada semua orang, sehingga jika semua tidak kebagian akan ada yang iri.

Mantan Bupati Belitung ini menegaskan  ingin menduduki suatu jabatan publik karena memiliki ‘nilai’ untuk memperjuangkan hak rakyat dan akan menggunakan sepenuhnya waktu yang ada untuk mengurus rakyat.

“Misalnya, saya kasih untuk 50 orang untuk duduk di suatu jabatan, maka untuk berikutnya saya harus memikirkan untuk 75 orang supaya bisa menjabat lagi. Dari awal saya di Belitung, saya minta dipilih karena nilai saya, kasih  kesempatan untuk memperjuangkan hak Anda, saya jamin tidak curi uang Anda, saya jamin gunakan watu penuh untuk Anda tapi kalau Anda suka pada orang yang bagi-bagi, saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya tidak memimpin orang seperti itu,” lanjut Ahok.

Saat berpidato, Ahok tidak menyebut -pihak tertentu yang kerap membagikan Bansos menjelang Pilpres 2024.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini disorot karena turun ke berbagai daerah untuk membagikan bansos yang berasal dari uang rakyat.

Aksi Jokowi membagi-bagikan Bansos  membuat sejumlah perguruan tinggi menyatakan sikap seperti Petisi Bulaksumur merupakan petisi yang dilayangkan secara terbuka oleh sivitas akademika UGM kepada Presiden Jokowi pada Rabu, 31 Januari 2024 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper