Bisnis.com, JAKARTA - Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) nomor urut 2 mencurahkan keresahannya terhadap kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di depan para pengusaha swasta.
Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo sempat mengundang BUMN untuk mengerjakan beberapa proyek pembangunan kampus dan rumah sakit militer. Dia mengaku kecewa dengan biaya dan waktu yang ditawarkan BUMN tersebut.
"Saya undang pertama adalah BUMN, saya gak sebut BUMN mana, nanti gak enak. Dia kasih anggaran tinggi banget, padahal saya juga sebelum masuk pemerintah, saya pengusaha juga, jadi agak ngerti lah dikit-dikit, kok ini mahal banget?" kata Prabowo dalam agenda Dialog Capres bersama Kadin, Jumat (12/1/2024).
Dalam hal ini, Prabowo menyebutkan bahwa tahun ini Kementerian Pertahanan akan membangun 3 kampus baru dari total 8 kampus unggulan. Selain itu, rumah sakit militer terbesar di Asia Tenggara yang akan segera diresmikan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.
Untuk membangun proyek tersebut, dia membandingkan penawaran dari BUMN dan swasta. Menurut Prabowo, swasta lebih efisien dalam hal biaya yang lebih murah dengan waktu yang lebih cepat dari yang ditawarkan BUMN.
"Saya mau kasih ke BUMN, hanya gimana waktunya lebih lama, harganya tinggi, jadi saya tunjuk swasta, jadi itu barang, rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, rumah sakit tersebut terdiri dari 26 lantai yang memiliki 1.000 tempat tidur dan 136 ICU. Pembangunan yang dilakukan swasta ini disebutnya kurang dari 1 tahun.
"Saya berpandangan yang paling penting adalah tujuan apa yang ingin kita capai, dan apakah BUMN atau swasta harus efisien harus transparan dan harus kompetitif," tuturnya.
Di sisi lain, Prabowo menyoroti kinerja direksi BUMN yang tidak benar harus diambil langkah hukum. Menurut dia, tidak cukup hanya dengan pencabutan posisi, namun juga membawanya ke KPK hingga Kejaksaan.
Lebih lanjut, Capres dari Koalisi Indonesia Maju ini juga bertekad untuk mempersatukan kerja sama antara swasta, BUMN, UMKM, dan Koperasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Semua harus sejahtera, kita semua cari untung, pengusaha cari untung tetapi petani harus untung, buruh harus untung, rakyat harus untung, semuanya harus untung, itu yang kita kejar dan kita perjuangkan, peace and prosperity," punykasnya.