Bisnis.com, JAKARTA – Selain calon presiden dan calon wakil presiden, survei elektabilitas partai politik juga semakin dinamis mendekati Pemilu 2024.
Ada perebutan di puncak elektabilitas partai politik antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerindra. Selama ini, PDIP tampil sebagai partai dengan tingkat elektabilitas paling tinggi. Namun, trennya turun sejak Juli 2023.
Sebaliknya Gerindra, keberadaan sosok Prabowo Subianto ditambah dengan manuver dari keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), semakin mendekati PDIP. Litbang Kompas dalam publikasinya belum lama ini, malah memaparkan bahwa elektabilitas Gerindra telah di atas PDIP.
Di papan tengah, ada Golkar, PKB, Nasdem, dan PKS saling bersaing. Sementara Demokrat dan PAN elektabilitasnya hanya di kisaran 4 persen.
Bisnis, telah merangkum, empat hasil sigi terbaru dari lembaga survei. Keempatnya antara lain CSIS, Indikator Politik, Litbang Kompas, dan LSI. Survei Indikator dan CSIS dipublikasikan pasca debat capres dan cawapres.
Sedangkan Litbang Kompas dan LSI sebelum debat. Berikut ulasan lengkapnya:
Baca Juga
1. Centre for Strategic and International Studies
Hasil survei CSIS menunjukkan bahwa elektabilitas PDIP masih berada di posisi puncak. Dalam survei yang berlangsung pada tanggal 13-18 Desember 2023, elektabilitas PDIP tercatat sebanyak 16,4 persen.
Kendati tetap berada di puncak, di bawah PDIP ada Gerindra. Elektabilitas Gerindra mencapai 14,6 persen atau hanya terpaut 1,8 persen. Dengan margin of eror di angka 2,7 persen, elektabilitas Gerindra dan PDIP bisa jadi sudah sejajar.
Menariknya, di komposisi partai tengah, PKS tampak menyodok ke peringkat ke 4 melampaui PKB, NasDem dan PAN. Elektabilitas PKS tercatat sebanyak 11,8 persen atau persis di bawah Golkar yang tercatat sebanyak 11,9 persen.
Di bawah PKS ada PKB sebanyak 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen, dan Demokrat di angka 4,8 persen.
Adapun selain partai-partai di atas, seperti PPP hingga PSI, elektabilitas mereka di bawah 4 persen. Artinya peluang mereka lolos ke DPR makin sedikit meski bukannya tidak mungkin.
2. Indikator Politik
Sementara itu, PDIP juga mencatat tren serupa, publikasi terbaru mereka berdasar survei pada tanggal 23-24 Desember 2023, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih unggul.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa berdasarkan survei nasional 23—24 Desember 2023 itu, partai yang dinahkodai oleh Megawati Soekarnoputri itu berada di peringkat pertama dengan total suara mencapai 19,1%.
“Secara umum kami temukan pola pemilih PDI Perjuangan dan Gerindra itu statistik cukup unggul,” ujarnya melalui agenda rilis Indikator: Peta Elektoral Pasca-debat Capres dan Cawapres, Selasa (26/12/2023).
Burhanuddin pun memerinci bahwa untuk di posisi kedua ada Gerindra yang mendapatkan suara hingga 18,2% dan disusul oleh partai Golongan Karya (Golkar), yaitu di 9,3%.
Posisi selanjutnya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di 7,8% dan posisi kelima, yaitu Nasional Demokrat (NasDem) di 6,2%. Kemudian, Partai Keadilan Sosial (PKS) di 6%, Partai Amanat Nasional (PAN) di 4,5%, dan Demokrat di angka 4,4%.
Meskipun masih dipercaya duduk di bangku di Senayan, dia menjelaskan bahwa secara tren hasil suara yang ditorehkan oleh partai berlogo moncong banteng putih itu terus mengalami penurunan.
“Secara tren poling tertinggi PDIP berada pada Juli, yaitu 25,7% yang terus mengalami penurunan suara, misalnya pada Oktober yang berada di 22,5% dan Desember 19,1%,” katanya.