Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya pengembangan ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Dewan Pakar (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Apalagi, saat ini sebanyak 143 juta anak muda sudah menggunakan internet.
“Momentum pertumbuhan ekonomi yang berbasis inovasi digital ini tidak boleh kita hentikan dan harus kita amplifikasi,” kata Budiman di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Saat ini, sekitar 85% pemuda tani sudah menggunakan internet untuk pembiayaan dan inovasi produk. Selain itu, Indonesia sudah memiliki lebih dari 2.000 usaha rintisan (startup) dan sejumlah UMKM juga sudah masuk ke pasar digital.
“Kita sudah mengalami kemajuan ekonomi dari penggunaan digital seperti UMKM, para petani, dan nelayan yang mulai go digital. Tidak hanya dari bagian penjualan tapi juga update ilmu untuk meningkatkan nilai tambahnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi bisa mencapai US$130 miliar atau lebih dari Rp2.000 triliun pada 2025.
Menangkap potensi tersebut, TKN menyatakan Prabowo-Gibran bakal menjalankan program penguatan pendidikan, sains dan teknologi serta digitalisasi yang menjadi salah satu dari 17 program prioritas Prabowo-Gibran.
Selain itu, beberapa hal yang masih menjadi tantangan juga dinilai perlu segera diatasi. Beberapa tantangan yang dimaksud misalnya, akses internet yang belum merata, masalah pembiayaan dan pendampingan yang kurang, hingga masalah literasi digital yang rendah.
Untuk itu, Prabowo-Gibran mengusung program formula tepat dalam pengembangan ekonomi digital melalui kredit startup, inovasi digital pertanian dan sistem pembiayaan digital.
Selain itu, paslon capres-cawapres nomor urut 2 ini juga bakal menjalankan program hilirisasi digital untuk akses internet, literasi digital, dan peningkatan SDM tanpa melupakan etika digital.
Tujuan dan sasaran strategis dari implementasi program-program tersebut pada akhirnya adalah terbentuknya ekosistem digital dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Karena itu pembangunan 10 kota inovasi mandiri, di mana IKN jadi super hub-nya, serta pembentukan sekolah-sekolah unggulan di tiap kabupaten akan menjadi target prioritas juga untuk memperkuat ekosistem tersebut.
Dengan pondasi ekosistem digital yang kuat dan merata, maka pertumbuhan ekonomi nasional dapat dibangun secara serempak dan masif sejak dari desa, kabupaten, kota hingga pusat serta mendorong penguatan ekonomi Indonesia di tingkat global.