Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Strategi Anies dan Prabowo Atasi Stunting di Indonesia

Dua Capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sama-sama memiliki visi untuk mengatasi stunting di Indonesia.
Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11).
Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11).

Strategi Anies Baswedan atasi stunting

Berbeda dengan Prabowo yang akan memberikan makan siang dan susu gratis, Anies Baswedan memiliki strateginya sendiri.

Menurutnya, stunting merupakan masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam sekejap mata. Sebab urutan penanganan stunting itu dimulai dari calon ibu.

"Gini-gini, menangani stunting itu tidak pada usia sekolah. Menangani stunting itu sebelum ibu hamil," kata Anies dalam acara 'Desak Anies' di Wetlands Square, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).

Ada tiga zat yang harus dipenuhi oleh calon ibu sebelum memutuskan untuk hamil yakni zat besi, yodium dan asam folat.

"Jadi sebelum ibu hamil, kesehatan seorang calon ibu itu sudah harus dipikirkan. Dan calon ibu itu membutuhkan zat besi, zat besi dapatnya dari daging dan makanan."

"Kedua adalah yodium dan yang ketiga adalah asam folat yang didapatkan dari tanaman," ujarnya.

Mengacu pada masalah ini, Anies mengatakan bahwa sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur Jakarta sudah membuat program bernama BAGIMU.

"Kemudian dipastikan, kami membuat nama programnya di Jakarta itu ada program BAGIMU, bahagiakan anak, berikan gizi yang cukup dan stimulasi anak," tambah Anies.

Capres nomor urut 1 tersebut kemudian mengatakan bahwa yang harus dipikirkan dalam mengatasi stunting itu bukan hanya gizi tapi juga kebahagiaan dan stimulasi.

Jadi pemerintah bukan hanya mengurusi masalah gizi akan tetapi juga rasa bahagia dan stimulasi kepada ibu, bayi dan calon ibu.

"Jadi stunting itu tidak hanya gizi, tapi juga berikan kebahagiaan dan stimulasi. Dari situ, anak akan tumbuh dengan baik. Itu yang akan kita kerjakan," katanya.

Nantinya, Anies akan meminta PKK untuk turut aktif menangani ibu rumah tangga di wilayahnya masing-masing.

"Pertama ada PKK yaitu dasawisma. Dasawisma adalah ketua PKK yang satu orang menangani 10 rumah. 10 keluarga ini dipantau, kemudian diberikan pemberitahuan gizi untuk ibu hamil, pemberian gizi untuk anak usia dini dan stimulasi yang tepat untuk anak usia dini," ujar Anies.

"Ini tidak bisa dikerjakan oleh aparat pemerintah. Ini harus dikerjakan oleh civil society atau PKK," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper