Bisnis.com, AGAM - Proses evakuasi terhadap pendaki yang terjebak saat erupsi terjadi di Gunung Marapi, Sumatra Barat, dihadapkan sejumlah kendala.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra yang datang ko Posko Erupsi Gunung Marapi.
"Kata tim Satgas yang ikut evakuasi, erupsi masih terus terjadi. Hal ini membuat tim sedikit sulit untuk menjangkau keberadaan para pendaki," katanya, Minggu (4/12/2023) malam.
Selain itu, posisi korban yang kini masih terus berupaya untuk dievakuasi juga terbilang sulit, terutama di posisi cadas, serta adanya pendaki yang berada dekat dari puncak Gunung Marapi.
Menurutnya untuk korban yang telah dievakuasi langsung dirujuk ke RSUD Padang Panjang dan RSAM Bukittinggi. Kedua rumah sakit itu, telah dipilih menjadi rujukan bagi pendaki yang menjadi korban erupsi.
"Secara wilayah, Gunung Marapi ada yang berada di Kabupaten Agam, dan juga masuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar. Jadi alasan saya hadir di Agam, karena pendaki itu dari data di posko juga ada berasal dari Tanah Datar," jelasnya.
Baca Juga
Eka berharap seluruh pendaki yang terjebak bisa dengan selamat di evakuasi. Karena kondisi yang terjadi di posko kini, banyak berdatangan dari pihak keluarga korban.
"Soal yang meninggal dunia, memang ada. Data dari Basarnas menyampaikan 11 orang yang meninggal dunia sampai kondisi sore tadi, sebutnya.
Selain itu data yang terpajang di Posko DVI Polda Sumbar, total pendaki sebanyak 56 orang, yang dirujuk ke RSUD Padang Panjang 5 orang, ke RSAM Bukittinggi 5 orang, dan tercatat pulang 19 orang.