Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Prancis Elisabeth Borne mendesak para menteri berhenti menggunakan aplikasi pesan instan yang tersebar luas seperti WhatsApp, Signal, atau Telegram dan menginstal Olvid, sebuah produk dari startup Paris yang dinilai sebagai alternatif yang lebih aman.
Melansir Reuters, Jumat (1/12/2023), dalam surat edaran menteri, Borne mendesak para menteri dan staf utama mereka untuk menerapkan aplikasi Olvid di ponsel dan komputer, kata kantornya kepada Reuters pada hari Rabu (29/11/2023), membenarkan laporan media Prancis.
Olvid, dijalankan oleh dua peneliti kriptografi dan didukung oleh beberapa akselerator teknologi Prancis, akan “menggantikan sistem pesan instan lainnya untuk memperkuat keamanan pertukaran yang mungkin berisi informasi rahasia”, kata kantor Perdana Menteri.
Majalah Prancis Le Point sebelumnya melaporkan surat edaran yang mengumumkan langkah tersebut memberi para menteri batas waktu 8 Desember untuk mengganti aplikasi perpesanan mereka, mengutip pernyataan perdana menteri:
“Aplikasi pesan instan konsumen utama memainkan peran yang semakin penting dalam komunikasi kita sehari-hari. Namun, alat digital ini bukannya tanpa kelemahan keamanan, sehingga tidak dapat menjamin keamanan percakapan dan informasi yang dibagikan melalui aplikasi tersebut.”
Aplikasi perpesanan seperti Meta WhatsApp, Telegram, dan Signal semakin menjadi alat komunikasi yang digunakan di kalangan politik Prancis, dan pejabat pemerintah juga menggunakan aplikasi tersebut ketika berbicara dengan jurnalis.
Baca Juga
Presiden Emmanuel Macron sendiri dikatakan sebagai pengguna setia aplikasi perpesanan.
Di situs webnya, Olvid mengklaim sebagai "sistem pesan pertama dan satu-satunya" yang tidak bergantung pada pihak ketiga tepercaya dan server terpusat, sekaligus mengenkripsi metadata pengguna.