Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kubu Prabowo Sebut "Capres Gemoy" Bukan Settingan

Walau pada akhirnya menjadi angin segar bagi kampanye Prabowo-Gibran, TKN membantah citra "Prabowo capres gemoy" sebagai hal yang disetting sejak awal.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kata sambutan saat menghadiri perayaan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023). Peraayaan HUT tersebut diisi dengan bimbingan teknis bagi calon anggota legislatif PAN se-Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kata sambutan saat menghadiri perayaan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023). Peraayaan HUT tersebut diisi dengan bimbingan teknis bagi calon anggota legislatif PAN se-Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah anggapan bila label capres gemoy yang lekat pada calon presiden (capres) Prabowo Subianto merupakan settingan. 

Menurut Ketua TKN Rosan Roeslani, ide awal mengenai citra tersebut bahkan bukan muncul dari kubu internal Prabowo. Melainkan dari anggapan publik mengenai cara Prabowo menampilkan diri.

"Harus diingat, gemoy ini, yang sekarang menarik perhatian para anak muda itu tumbuh secara organik, bukan kami yang bikin," terang Rosan, dilansir dari Antara Minggu (26/11/2023).

Rosan tidak membantah bahwa seiring kemunculannya, kubunya pun memanfaatkan citra "Prabowo capres gemoy" untuk menarik perhatian pemilih muda.

Namun, dia menolak anggapan bahwa citra tersebut merupakan ujung tombak strategi pemenangan Prabowo-Gibran.

Dia menjelaskan bahwa popularitas istilah ini cenderung dimanfaatkan sebagai sebatas pintu masuk. Sehingga, kemudian timnya bisa menggunakan momentum untuk menyosialisasikan program-program kerja yang ditawarkan paslon Prabowo-Gibran.

"Untuk mengetahui lebih banyak program pak Prabowo dan mas Gibran yang sudah tertuang di Asta Cita itu, nah tentunya anak-anak muda harus kita tarik atensinya."

Sebelumnya, Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengingatkan pemilih muda untuk tidak mudah termakan dengan gimmik pasangan calon presiden dan wakil presiden, termasuk soal penampilan gemoy yang coba ditonjolkan Prabowo.

Menurut Titi dalam forum diskusi "Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu Dengan Media" yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat (24/6), tipu daya capres-cawapres lewat penampilan itu biasanya dimanfaatkan untuk menghindari adu gagasan dan ketajaman program kerja.

"Ini bukan pemilihan idola yang hanya bisa didekati dengan suara yang bagus, tarian yang bagus, atau personal appearance yang menarik," kata Titi.

Dia menjelaskan pemilih muda memiliki karakter berbeda dari segmen pemilih lainnya, yakni lebih mudah teralihkan dengan tampilan fisik atau gimmick yang ditawarkan peserta Pilpres 2024.

Titi menganggap hal itu berbahaya karena ruang untuk menguji gagasan dan program para pasangan calon kepada pemilih muda semakin terkikis. Dikhawatirkan, lanjut Titi, para pemilih pemula yang berangkat dari usia 17 tahun tersebut hanya menjadi sebatas "ladang suara" yang harus dimenangkan para paslon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper