Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melebihi 14.000 jiwa.
Adapun selain korban tewas, korban yang terluka di Jalur Gaza saat ini telah lebih dari 33.000 orang hingga Selasa (21/11/2023).
Melansir TASS, menurut pejabat Hamas sebanyak 14.128 orang di antaranya termasuk 5.840 orang anak-anak, tewas di Jalur Gaza.
Selain itu, jumlah orang yang dilaporkan hilang meningkat menjadi 6.800 orang, dengan sekitar 4.500 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, dia mengatakan bahwa jumlah korban di kalangan tenaga medis, dokter, perawat, dan paramedis, mencapai 205 orang, perwakilan pertahanan sipil 22 orang, dan jurnalis 62 orang.
Sementara itu, Hamas baru saja mengumumkan telah melakukan persetujuan dengan Israel mengenai gencatan senjata selama 4 hari di Jalur Gaza.
Baca Juga
Pembebasan sandera juga akan dilakukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
“Setelah berhari-hari perundingan yang alot, kami mengumumkan bahwa kami mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari berkat upaya berkelanjutan dan terampil dari Qatar dan Mesir,” kata Hamas.
Hamas menegaskan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pihaknya akan membebaskan 50 tahanan, perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun dari penjara Israel.
Seperti diketahui, konflik kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.
Serangan itu menewaskan banyak warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza dan menculik lebih dari 200 warga Israel, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah kantong tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.