Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Hamas vs Israel, Netanyahu: Para Sandera Selalu Ada di Hati

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pada sandera selalu ada di hatinya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pada sandera selalu ada di hatinya.

Dia menyatakan hal itu saat bertemu dengan keluarga para sandera. Pertemuan itu berlangsung tegang, dan dihadiri para politisi.

Melansir BBC, Selasa (21/11/2023), seorang anggota keluarga sandera dilaporkan mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut bahwa tujuan pemerintah Israel untuk menghancurkan Hamas "sama pentingnya" dengan membebaskan sandera yang disandera oleh kelompok tersebut.

Netanyahu telah membagikan postingan di X, sebelumnya Twitter, yang menegaskan bahwa dia "mendengarkan kepedihan keluarga" selama pertemuan itu.

Dia mengatakan para sandera “selalu ada di hati saya” dan membawa mereka kembali adalah tugas “tertinggi”.

“Kami tidak akan berhenti berperang sampai kami memulangkan sandera kami, menghancurkan Hamas dan memastikan tidak ada lagi ancaman dari Gaza,” katanya.

Adapun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengindikasikan akan segera disepakati pembebasan sandera Hamas dari Gaza dengan imbalan jeda pertempuran.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) makin mempertegas peluang harapan tercapainya kesepakatan bertemu dengan Hamas.

Diperkirakan ada sekitar 240 orang yang disandera oleh Hamas.Empat sandera telah dibebaskan dan seorang lainnya dibebaskan oleh pasukan Israel. Ori Megidish, seorang tentara Israel, dibebaskan selama operasi darat di Gaza pada 29 Oktober.

Dua wanita, Nurit Cooper dan Yocheved Lifschitz, dibebaskan pada Senin, 24 Oktober 2023. Pada hari Jumat, 20 Oktober 2023, dua sandera AS - seorang ibu dan anak perempuannya - juga dibebaskan.

Hamas mengatakan pihaknya menyembunyikan para sandera di “tempat dan terowongan aman” di Gaza.

Sementara, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengatakan para sandera termasuk 20 orang anak berusia sekitar 10 tahun, dan 20 orang berusia di atas 60 tahun.

IDF telah memberi tahu beberapa keluarga bahwa orang yang mereka cintai sedang disandera, sementara keluarga lain – yang kerabatnya masih belum ditemukan – yakin bahwa mereka telah disandera.

Krisis penyanderaan adalah krisis terberat yang pernah dihadapi Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper