Bisnis.com, JAKARTA - Pentagon Amerika Serikat (AS) dalam dokumennya menyatakan terus meningkatkan bantuan militer ke Israel meskipun ada seruan resmi untuk menghindari jatuhnya korban sipil di Jalur Gaza.
Israel menerima 36 ribu peluru 30 mm dan hampir dua ribu rudal Hellfire untuk helikopter Apache AH-64E, 1,8 ribu peluncur granat M141, dan setidaknya 3.500 perangkat penglihatan malam, pada akhir Oktober 2023.
Pentagon mengatakan pihaknya menggunakan beberapa sumber pasokan, termasuk stok dan saluran industrinya sendiri untuk menjamin pertahanan diri yang memadai bagi Israel.
Bloomberg melaporkan bahwa Israel telah meminta lebih dari 57.000 peluru artileri fragmentasi berkekuatan tinggi 155 mm, 20.000 senapan M4A1, 5.000 perangkat penglihatan malam.
Selain itu, juga meminta 3.000 peluncur granat M141, 400 mortir 120 mm, 75 kendaraan JLTV taktis ringan, dan 200 amunisi berkeliaran Switchblade 6000.
Gedung Putih juga telah meminta Kongres untuk memberikan tambahan US$106 miliar atau Rp1.645 triliun untuk bantuan kepada Ukraina dan Israel serta tujuan lainnya.
Baca Juga
Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah membuat banyaknya warga sipil yang tewas, baik dengan bom ke rumah-rumah warga maupun penembakan di jalan.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Israel menanggapi dengan mendeklarasikan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.