Bisnis.com, JAKARTA – Bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menilai beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ternyata tak maksimal. Prabowo malah mendorong program penambahan beasiswa, salah satunya dengan pembebasan biaya alias gratis untuk pendidikan di universitas negeri.
Dirinya menyampaikan hal tersebut di depan ratusan ekonom dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023, pada Rabu (8/11/2023).
“Saya setuju kita bisa tambah [beasiswa], more generous, kita harus tambah beasiswa sekolah. Universitas negeri bener-bener harus kita bikin kalo bisa semuanya nggak bayar,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini penerapan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah naungan Kementerian Keuangan tersebut masih belum maksimal.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menilai program LPDP yang berdiri sejak 2010 dan telah memberikan bantuan pendidikan untuk sekitar 40.000 awardee tersebut masih kurang dimanfaatkan.
Prabowo memamerkan, di Universitas Pertahanan pihaknya memberikan pembebasan biaya pendidikan unutk jenjang strata satu atau S1. Untuk itu Prabowo optimistis dirinya dapat menjalankan program tersebut di universitas lainnya.
Baca Juga
“LPDP tiap tahun hanya dipakai kurang lebih 60%, belum optimal. Nggak tahu kenapa, apa anak-anak kita takut daftar atau nggak tahu caranya? LPDP kita cukup besar, tapi kurang dimanfaatkan,” singgungnya.
Mengacu data Kementerian Keuangan, total endowment fund atau dana abadi pendidikan mencapai Rp139,11 triliun hingga akhir 2023. Sementara itu, sepanjang 2023 hingga September, sebanyak 11.036 awardee telah menerima program beasiswa LPDP.
Di sisi lain, dalam visi misi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming raka tersebut telah mencatatkan penambahan beasiswa.
Dalam Program Asta Cita 4, salah satunya menyebutkan untuk memperluas cakupan alokasi dana abadi untuk program beasiswa dan peningkatan kapabilitas SDM di bidang pendidikan ke pesantren dan LSM.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga mencanangkan program untuk menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh, untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 hingga S3.
Terakhir, pasangan yang terakhir mendaftar ke KPU tersebut juga meminta sekolah negeri dan universitas negeri untuk memberikan beasiswa khusus atlet.
“Mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung,” tulis visi misi tersebut.