Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa membutuh dana hingga US$33 miliar atau sekitar Rp521 triliun untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Indonesia itu pun mengajak agar para pengusaha atau chief executive officer (CEO) untuk ikut berkontribusi atau ‘patungan’ dalam membangun Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
Apalagi, dia melanjutkan bahwa dari modal sebesar itu pemerintah hanya mampu menutup sebesar 20% melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nantinya akan digunakan untuk membangun infrastruktur dasar dan juga kantor pemerintahan.
Sementara itu, untuk sisa modalnya sebesar 80% akan diharapkan dapat dipenuhi oleh pihak swasta atau pengusaha dengan melakukan pembangunan proyek pengembangan IKN lewat skema public private partnership (PPP) atau yang juga dikenal sebagai skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Pembangunan IKN ini tidak bisa dan tidak mungkin bisa dikerjakan pemerintah sendiri, modalnya US$ 33 billion, ndak mungkin. Maka kita rancang 20% anggaran APBN, 80% itu dari PPP atau private sector," ujarnya di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Kamis (2/11/2023).
Kendati demikian, dia mengapresiasi gerak cepat sejumlah investor dalam negeri untuk berinvestasi dan memulai pembangunan di kawasan IKN.
Baca Juga
Presiden asal Surakarta itu pun memperkirakan total investasi yang masuk dari sejumlah investor dalam negeri untuk pembangunan proyek di kawasan IKN bakal mencapai Rp45 Triliun hingga Desember 2023.
“Ini memang makin banyak yang berbondong-bondong, utamanya investor dalam negeri. Yang lalu groundbreaking [pada September] senilai Rp23 triliun, kemudian [November] ini kira-kira Rp12 triliun. Kemudian nanti Desember [senilai Rp10 triliun]. Totalnya jadi Rp45 triliun [hingga Desember],” katanya.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun menegaskan bahwa pemerintah hingga saat ini terus mendorong pembangunan fasilitas-fasilitas yang diinginkan masyarakat di IKN. Fasilitas yang dimaksud seperti rumah sakit yang sudah memiliki 3 komitmen untuk dibangun, sekolah, hotel hingga pusat perbelanjaan atau mal.
“Artinya ini bergulirnya sangat cepat dan saya harapkan pak Ketua Otorita IKN bisa melayaninya dengan cepat, karena swasta juga mintanya dengan cepat, cepat, cepat,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah selalu memprioritaskan dan mendahulukan investor lokal dalam investasi di IKN. Namun, jika tidak ada minat dari investor lokal, maka pemerintah akan mencari investor dari luar negeri. Pasalnya, dia menyebut minat investor asing untuk berinvestasi di IKN juga tinggi.
Jokowi pun memerinci, sedikitnya 130 investor dari Singapura telah datang melihat langsung IKN beberapa bulan lalu. Selain itu ada juga investor dari Korea Selatan, Jepang, Malaysia, hingga Uni Emirat Arab yang telah menyatakan minat menanamkan modal untuk pembangunan ibu kota baru.