Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden(capres) dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menanggapi permintaan pemotongan klip saat dirinya menerima roastingan stand up comedian Kiky Saputri di salah satu acara televisi swasta.
Ganjar mengatakan bahwa dirinya tidak meminta pemotongan dalam tayangan tersebut dan menilai kalau roasting dalam dunia stand up comedy adalah untuk lelucon.
“Enggak enggak (permintaan cut) roasting stand up komedian itu pasti juga dalam konteks lucu, masa gitu aja baper, wong yang lain saja kita gak baper,” kata Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Sabtu (28/10/2023).
Ganjar pun menilai roasting yang dilakukan Kiky tidak terlalu keras dan dirinya melihat bahwa hal tersebut seharusnya tidak perlu dipotong. Terlebih, Ganjar mengakui bahwa dirinya dan Kiky sudah kenal, bahkan sudah dianggap teman oleh dirinya.
“Jangan dicut dong, wong kemaren aja roastingannya kurang keras kok. Kiki tuh temen saya,” ujarnya.
Terkait cap “baperan” yang diberikan kepadanya saat diroasting Kiky, Ganjar menuturkan bahwa mimik dan ekspresi yang dirinya keluarkan hanya sebagai gimick ketika momen pemeriksaan.
Dirinya pun menyayangkan adanya suara negatif yang dilayangkan kepada dirinya setelah melakukan gimick tersebut.
“Kita sudah ekspresi sedih gitu kan, sudah ekspresi sebagai orang yang diperiksa oleh polisi gitu. Dimarahin oleh kiki. Postingannya enggak keras kok dipotong? Roasting lagi dong,” ucap Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Komedian Kiky Saputri menjadi trending topik di X (Twitter) setelah menyampaikan kekecewaannya terhadap salah satu calon presiden (capres). Cuitannya itu ternyata mengarah ke Ganjar Pranowo yang dinilai "baperan" saat menerima roastingannya di acara "Lapor Pak!" di TransTV.
Bagaimana tidak, hasil roastingan Kiky ternyata banyak mengalami potongan. Alhasil, video roastingnya itu menjadi lebih pendek.
“Udah besok-besok gak ada roasting lagi. Cape mikirnya doang. Observasinya setengah mati. Begadang 2 hari. Eh, dicut sesuka hati,” tulis Kiky di akun X-nya, Rabu (25/10/2023).
