Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri China Wang Yi kembali menegaskan bahwa Israel harus melindungi warga sipil meskipun memiliki hak untuk mempertahankan diri dalam konflik.
"Setiap negara memiliki hak untuk membela diri, namun harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan melindungi warga sipil," kata Wang kepada Menlu Israel Eli Cohen melalui telepon, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (24/10/2023).
Presiden China Xi Jinping pekan lalu menyerukan gencatan senjata segera dan menawarkan untuk berkoordinasi dengan Mesir dan negara-negara Arab lainnya untuk mendorong solusi yang komprehensif, adil, dan langgeng untuk masalah Palestina sesegera mungkin.
China telah menahan diri untuk tidak mengutuk Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang. Para pemimpin kongres AS mengkonfrontasi Xi Jinping mengenai masalah ini dalam sebuah kunjungan ke Beijing.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer meminta China untuk berdiri bersama Israel dan mengutuk serangan tersebut, beberapa jam setelah dia menyerang Wang karena tidak menunjukkan simpati atau dukungan untuk Israel selama masa-masa sulit saat ini.
Israel juga secara terbuka menegur China.
Baca Juga
"Israel sangat kecewa dengan pernyataan resmi dan laporan media China," kata Wakil Direktur Jenderal yang bertanggung jawab atas Urusan Asia-Pasifik Rafi Harpaz kepada Utusan Khusus untuk Masalah Timur Tengah Zhai Jun melalui telepon.
Awal bulan ini, dalam sebuah panggilan telepon dengan diplomat tertinggi Arab Saudi, Wang Yi mengatakan bahwa tindakan Israel telah melampaui batas pembelaan diri.
Dia meminta negara tersebut untuk mengindahkan seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional untuk menghentikan hukuman kolektifnya terhadap orang-orang di Gaza.
”China sangat prihatin dengan eskalasi konflik yang terus berlanjut dan situasi yang semakin parah dan sangat sedih dengan banyaknya korban sipil yang disebabkan oleh konflik," ungkap Wang Yi seperti dilansir Xinhua.
Ia sekali lagi mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil dan menentang semua pelanggaran hukum internasional.
Wang merencanakan kunjungan ke AS minggu ini untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi. Dia akan berada di Washington pada 26-28 Oktober 2023 dan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television minggu lalu, Duta Besar AS di Beijing Nicholas Burns mengatakan bahwa AS dan China memiliki pandangan yang berbeda mengenai perang Israel-Hamas.
Presiden Joe Biden menegaskan dukungan kuat AS untuk Israel selama kunjungannya ke negara itu minggu ini, sementara China telah menyelaraskan diri dengan perjuangan Palestina dan menghindari mengutuk Hamas.
Wang sebelumnya mengatakan bahwa China tidak mengejar kepentingan egois dalam masalah ini dan dengan tulus berharap bahwa perbedaan antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan secara komprehensif dan adil atas dasar solusi dua negara, sehingga kekhawatiran keamanan yang sah dari semua pihak dapat benar-benar dan secara menyeluruh ditangani.
"China dengan tegas akan mendukung apa pun yang kondusif bagi perdamaian dan akan melakukan yang terbaik selama hal itu kondusif bagi rekonsiliasi antara Palestina dan Israel," pungkasnya.