Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin Penting Pidato Presiden AS: Biden Tidak Akan Biarkan Putin dan Hamas Menang

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Hamas dan Presiden Rusia Vladimir Putin menang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pada jam tayang utama mengenai pendekatannya terhadap konflik antara Israel dan Hamas, bantuan kemanusiaan di Gaza dan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dalam perang mereka dengan Rusia, dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS 19 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst/Pool
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pada jam tayang utama mengenai pendekatannya terhadap konflik antara Israel dan Hamas, bantuan kemanusiaan di Gaza dan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dalam perang mereka dengan Rusia, dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS 19 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst/Pool

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden sangat yakin bahwa adalah tanggung jawab Amerika Serikat (AS)– tanggung jawab pribadinya – untuk membela demokrasi di seluruh dunia. Oleh karena itu, dirinya tidak akan membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin menang atas perang di Ukraina. Juga, tidak membiarkan Hamas menang atas Israel.

Biden menyampaikan hal itu saat berpidato dari Ruang Oval di Gedung Putih pada Kamis (19/10/2023) malam waktu setempat atau Jumat (20/10/2023) WIB.

Melansir BBC, tujuan praktis dari pidato ini adalah untuk memberikan tekanan pada Kongres agar menyetujui permintaannya – yang diperkirakan berjumlah US$100 miliar– untuk mendukung Israel dan Ukraina.

Dia menyatakan bahwa semua uang yang dikeluarkan oleh AS sekarang untuk menghadapi Vladimir Putin atau Hamas adalah investasi cerdas yang akan memberikan keuntungan bagi keamanan AS pada tahun-tahun mendatang.

Berbicara mengenai perjalanannya ke Israel, Biden dengan sangat hati-hati menekankan simpatinya terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza serta berbicara tentang pertemuan dengan keluarga korban serangan Hamas dari Israel dan AS.

AS mengirimkan senjata untuk membantu pertahanan Israel, namun Biden juga menjelaskan bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang perlunya berhati-hati untuk menghindari korban sipil.

Dia mengutuk “kejahatan murni” Hamas, namun mengatakan mereka tidak mewakili rakyat Palestina.

Kepentingan AS

Selanjutnya, Biden mengaitkan taktik brutal Hamas dan perilaku Rusia di Ukraina. Dia menghubungkan alasan mengapa dia yakin AS perlu terlibat dalam kedua konflik ini dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar kebebasan dan kebebasan AS.

Dia percaya bahwa AS mempunyai kepentingan – baik secara praktis maupun filosofis – untuk memainkan peran kepemimpinan di panggung dunia.

“Kami adalah bangsa yang penting,” tegasnya.

Politikus dari Partai Demokrat ini menyerukan patriotisme AS untuk mendukung kebijakannya dan berharap menekan Kongres agar mendukung kebijakan tersebut.

Biden secara rinci menyebut dana tambahan yang dia cari, namun diperkirakan akan meminta dana sebesar US$100 miliar.

Kutipan Penting

Dikatakan, Hamas dan Putin mewakili ancaman yang berbeda, namun mereka memiliki kesamaan: keduanya ingin sepenuhnya memusnahkan demokrasi di negara tetangga.

“Jika kita tidak menghentikan keinginan Putin untuk berkuasa dan mengontrol di Ukraina, dia tidak akan membatasi dirinya di Ukraina saja,” tukasnya.

Biden mengatakan bahwa Hamas telah melancarkan "kejahatan murni terhadap dunia" dan menekankan "tidak ada prioritas yang lebih tinggi bagi saya selain keselamatan warga Amerika yang disandera".

Biden juga membahas sentimen umum bahwa kedua konflik tersebut tidak dirasakan oleh banyak orang Amerika, dengan mengatakan bahwa "dengan memastikan keberhasilan Israel dan Ukraina, hal ini sangat penting bagi keamanan nasional Amerika".

Selanjutnya, dijelaskan mengapa memberikan bantuan miliaran dolar kepada Israel dan Ukraina penting untuk didukung oleh Amerika.

Teroris dan diktator harus membayar akibatnya, kata Presiden.

Biden mengakhiri pidatonya dengan berbicara tentang perjalanan rahasianya ke Ukraina melalui Polandia yang dilakukannya awal tahun ini untuk menunjukkan dukungan terhadap Zelensky dan Ukraina.

"Kita kini lebih kuat dari sebelumnya. Amerika masih menjadi mercusuar bagi dunia. Kita tidak bisa membiarkan politik yang penuh amarah dan partisan kecil menghalangi tanggung jawab kita sebagai bangsa yang besar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper