Bisnis.com, JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah dirawat selama seminggu di Singapura, mengabarkan kondisinya terkini.
Lewat media sosial Instagramnya, Luhut memberikan kabar kondisinya terkini via pesan suara dengan latar belakang foto-foto dirinya sedang beraktivitas.
Pria berusia 76 tahun itu mengaku tetap bersemangat menjalani proses pemulihan meski membutuhkan waktu,
"Terhitung tujuh hari sudah saya berada di Singapura untuk menjalani proses pemulihan. Beberapa tahap perawatan medis saya jalani dengan sebaik mungkin. Sejujurnya, pengalaman ini sungguh tidak menyenangkan, namun saya tetap berkomitmen untuk terus bersemangat meskipun proses pemulihan ini masih tetap membutuhkan waktu," ujar Luhut di instagramnya.
Meski dalam kondisi sakit, Luhut mengaku tetap mendapat laporan dari beberapa pekerjaan yang ditinggalkanya selama beberapa minggu.
"Saya sangat yakin bahwa doa-doa baik dari seluruh keluarga, teman-teman, bahkan masyarakat Indonesia telah membantu saya pada kondisi lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, saya sudah mendapatkan izin untuk beraktivitas meskipun baru sebatas melihat dan mendengar laporan dari beberapa pekerjaan yang telah saya tinggalkan selama beberapa minggu."
Baca Juga
Luhut juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang didapuk menggantikannya sebagai Menko Marves Ad Interim.
"Saya bersyukur bahwa segalanya dapat diatasi dengan baik oleh Pak @erickthohir yang ditugaskan untuk menggantikan saya. Beliau dan para Deputi saya telah bekerja dengan maksimal, dan hasilnya terbukti dari kelancaran banyak program yang sedang dan berhasil dijalankan. Semua ini bisa terlaksana karena mereka semua ternyata ingat betul pesan saya untuk bekerja secara terintegrasi, agar semua permasalahan bisa teratasi dengan baik."
Dari Singapura, Luhut meminta semua pihak dari seluruh elemen bangsa yang bhinneka ini mengumpulkan energi positif untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat di masa depan.mensudah tidak sabar kembali bekerja.
"Boleh jadi kemajuan yang saya alami dalam proses pemulihan ini juga disebabkan oleh rasa tidak sabar untuk kembali bekerja lagi. Namun, bisa jadi juga kemajuan ini saya dapatkan karena melihat bagaimana seluruh tim bekerja secara terintegrasi untuk meng-handle semua tanggung jawab yang saya tinggalkan sejenak. Untuk itu, saya berharap agar kita semua tetap kompak dan bersatu, meskipun kita memiliki perbedaan pendapat dan pilihan. Kita patut bersyukur karena punya pemimpin yang mengutamakan persatuan diatas segala perbedaan seperti Presiden @jokowi. Mari kita fokus pada pelaksanaan tanggung jawab kita masing-masing, sehingga cita-cita mulia bangsa ini untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, dapat tercapai."