Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani nota kesepahaman tentang sosialisasi pendidikan pemilih dan pengembangan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemilihan umum, Jumat (13/10/2023).
Nota kesepahaman itu diteken oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua KPU Hasyim Asy’ari. Kerja sama ini berlaku dalam lingkup pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di berbagai wilayah di Indonesia untuk 2024.
“Nadlatul Ulama merasa ikut bertanggung jawab bagi terlaksananya pemilihan umum yang baik dan sukses. Pendidikan politik bagi warga telah dilaksanakan NU, kesepakatan ini jadi sinergi antara yang diupayakan NU dengan agenda KPU,” kata Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya, dikutip dari YouTube KPU RI pada Jumat (13/10/2023).
Ke depannya, PBNU dan KPU dapat berkolaborasi dalam penyelenggaraan bermacam bentuk kegiatan, utamanya dalam kegiatan pendidikan pemilih dalam pemilu.
Kerja sama itu juga mendasari kegiatan sosialisasi bermacam aturan dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu yang akan datang.
“Kepentingan Nahdlatul Ulama terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara, tidak lebih, tidak kurang. Konstruksi politik dari waktu ke waktu itu dibangun di atas Pemilu, kepercayaan rakyat kepada sistem politik juga tergantung pada kepercayaan kepada sistem pemilu,” lanjutnya.
Baca Juga
Sementara itu, Hasyim memandang bahwa kerja sama ini sebagai bentuk dukungan NU dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Dia menggarisbawahi bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia turut mencerminkan kondisi rakyat yang kompatibel dengan sistem demokrasi.
“Kalau demokrasi elektoral di dunia ini berbasis jumlah populasi terbesar, maka Indonesia ini adalah negara yang mempraktikkan demokrasi elektoral ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat,” ujarnya.
Melalui NU, menurutnya, kontribusi umat Islam cukup besar dalam perkembangan demokrasi di Indonesia dan dalam konteks demokrasi global.
Pihaknya berharap agar NU terus bisa memberikan kontribusi besar bagi demokrasi, khususnya menjelang Pemilu yang dilangsungkan tahun depan.