Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Cawe-cawe Lagi, Sekutu Vladimir Putin Siap Ikut Perang Lawan Israel

Amerika Serikat (AS) lagi-lagi ikut cawe-cawe dalam konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Ini membuat sekutu Vladimir Putin memberi respons.
Tangkapan Layar - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato perihal setahun perang Rusia vs Ukraina pada Selasa (21/2/2023) di Majelis Federal Rusia. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan Layar - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato perihal setahun perang Rusia vs Ukraina pada Selasa (21/2/2023) di Majelis Federal Rusia. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, SOLO - Amerika Serikat (AS) lagi-lagi ikut cawe-cawe dalam konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Ini membuat sekutu Vladimir Putin memberi respons.

Dilansir dari Newsweek, pemimpin Chechnya yang sekaligus sekutu lama Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov, telah menyatakan dukungannya terhadap rakyat Palestina mengingat meningkatnya konflik Israel-Palestina baru-baru ini.

Seperti diketahui, pejuang Palestina dari kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada hari Sabtu hingga menewaskan ratusan warga sipil ketika roket diluncurkan dari Gaza menghujani Israel tengah dan selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menyatakan perang dan menyerukan perebutan penuh atas Jalur Gaza.

Dalam postingan di saluran Telegramnya pada hari Senin, Kadyrov memohon “kepada komunitas internasional” untuk menyerukan solusi damai terhadap konflik tersebut.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Republik Chechnya siap untuk menyediakan unitnya sendiri sebagai “pasukan penjaga perdamaian” jika diperlukan.

“Saya menghimbau kepada masyarakat internasional agar setidaknya mereka dapat mengambil keputusan yang adil mengenai situasi di Palestina setidaknya sekali,” tulis Kadyrov.

“Saya juga mengimbau para pemimpin negara-negara Muslim untuk membentuk koalisi dan menyerukan kepada mereka yang Anda sebut sebagai teman, Eropa dan seluruh Barat, agar mereka tidak mengebom warga sipil dengan dalih menghancurkan militan," imbuhnya.

Dalam pesan Telegramnya itu, Kadyrov dengan tegas mengatakan dukungannya kepada Palestina.

“Kami mendukung Palestina. Dan kami menentang perang ini, yang tidak seperti konflik lainnya, dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar," lanjut pesan tersebut.

Di sisi lain, para pejabat Rusia belum memilih pihak mana pun dalam konflik tersebut, meskipun muncul spekulasi di dunia maya bahwa Moskow mungkin berperan dalam keberhasilan serangan Hamas.

Ya, selain Iran, Rusia juga dituduh membantu perjuang Hamas untuk melakukan serangan kepada Israel. Akan tetapi, belum ada bukti konkrit atas tuduhan tersebut.

Berbeda dengan sekutu Putin, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa AS dengan tegas mendukung Israel, dan berjanji memberikan bantuan militer kepada tentara Israel dalam perjuangannya melawan Hamas.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga berjanji mengirim bantuan ke Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper