Bisnis.com, SOLO - Seorang jurnalis asal Israel bernama Gideon Levy, mengakui bahwa Gaza merupakan penjara terbesar di dunia.
Hal tersebut dirinya sampaikan kepada salah satu media internasional sebagai salah satu tanggapannya atas aksi saling serang antara Hamas dan Israel sejak kemarin.
Menurut Levy, penjara ini telah menimbulkan berbagai kesengsaraan bagi masyarakat Gaza. Oleh sebab itu, wajar kalau masyarakat Gaza yang sudah hidup 17 tahun dalam sangkar akhirnya menyerang.
"Gaza adalah sebuah sangkar, adalah penjara terbesar di dunia. Tidak ada yang berbicara tentang pencabutan pengepungan. Orang yang hidup 17 tahun di dalam sangkar ingin melawan, dan jika mereka punya kemungkinan, mereka akan melakukannya," kata Levy.
Sebagai seroang Israel, Levy mengaku terkejut Hamas bisa mendapatkan kesempatan untuk memecundangi blokade jutaan dollar uang dibangun Israel di wilayah tersebut.
Namun ia yakin bahwa saat ini semangat perlawanan Hamas Palestina jauh lebih kuat dari apapun.
Baca Juga
"Saya terkejut akhirnya mereka mendapatkan kesempatan itu dan penghalang di sekitar gaza, mereka (Israel) telah menghabiskan jutaan dollar untuk membangun penghalang. Tapi kita semua tahu bahwa semangat perlawanan mereka jauh lebih kuat dari apapun," ia manambahkan.
Bukan hanya Gideon Levy, pemerintah Israel juga mengakui bahwa mereka terkejut dengan serangan yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi dan hari raya keagamaan.
Pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel, menewaskan 700 warga Israel dan menculik puluhan orang. Israel telah membunuh lebih dari 400 warga Palestina sebagai pembalasan terhadap Gaza sejak saat itu.
“Mereka mengejutkan kami dan mereka datang dengan cepat dari berbagai tempat – baik dari udara, darat, dan laut,” kata Mayor Nir Dinar, juru bicara Angkatan Pertahanan Israel.