Bisnis.com, JAKARTA -- Perang terus berkecamuk antara militer Israel dengan pejuang Palestina. Salah satu faksi pejuang Palestina, Hamas bahkan menyatakan siap berperang. Mereka meluncurkan 5.000 roket ke Israel.
Melansir Reuters, militan Palestina di Jalur Gaza melakukan invasi, yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Sabtu (7/10/2023) ke Israel Selatan.
Sebagai tanggapan, Israel telah menyatakan “kesiapan perang”.
Pecahnya konflik ini terjadi menyusul peningkatan serangan kekerasan dalam konflik Israel-Palestina yang terus terjadi selama berbulan-bulan. Konflik ini menelan korban jiwa hingga mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama bertahun-tahun.
Sirene serangan udara terdengar di wilayah Selatan dan tengah Israel, dan tentara Israel mendesak masyarakat untuk tinggal di dekat tempat perlindungan bom.
Pemimpin sayap militer Hamas yang sulit ditangkap, Mohammed Deif, mengumumkan dimulainya opreasi yang dia sebut sebagai “Operasi Badai Al-Aqsa". Dia juga meminta warga Palestina untuk bergabung dalam perjuangan dan mengatakan Hamas telah menembakkan lebih dari 5.000 roket ke Israel.
Baca Juga
Seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada Sabtu mengucapkan selamat kepada pejuang Palestina karena telah melancarkan serangan terbesar terhadap Israel selama bertahun-tahun.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina. Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem,” kata Rahim Safavi.
Kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, merilis sebuah video pada Sabtu (7/10/2023) yang menunjukkan para pejuangnya telah menangkap tiga pria yang mengenakan pakaian sipil.
“Adegan Brigade Al-Qassam menangkap sejumlah tentara musuh dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa,” demikian bunyi kalimat yang muncul dengan latar belakang hitam di awal video.
Mesir memperingatkan “konsekuensi serius” dari meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri yang disiarkan oleh kantor berita nasionalnya pada Sabtu.
Mereka menyerukan agar warga yang berjuang tetap mengendalikan diri dan menghindari bahaya lebih lanjut bagi warga sipil.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri juga mengadakan panggilan telepon dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk membahas perkembangan antara Israel dan Palestina sejak Jumat malam. Dia menyatakan bahwa kedua belah pihak harus menahan diri untuk menghindari risiko serius.
Laporan terbaru dari media lokal mengatakan bahwa sekitar 200 warga Israel telah terluka dan beberapa lainnya tewas dalam serangan sejak pagi hari, dengan beberapa laporan mengatakan bahwa menurut perkiraan polisi Israel, sekitar 60 penyusup telah ditemukan di 14 lokasi berbeda.
Laporan-laporan yang belum terkonfirmasi juga mengungkap mengenai orang-orang yang disandera dan juga penculikan tentara telah tersebar luas. Namun laporan-laporan tersebut masih belum terverifikasi.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menambahkan, pada Sabtu bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap teror kepada para penduduknya.